Perang 11 Hari Israel-Hamas Diklaim Disetel Benjamin Netanyahu

- 23 Mei 2021, 20:41 WIB
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel./REUTERS/
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel./REUTERS/ /REUTERS

Kerusakan yang meluas juga terjadi di terowongan serangan Hamas, depot senjata, pasukan angkatan laut, pangkalan, dan banyak lagi. Korban di pihak Israel relatif rendah, berkat sistem pertahanan Iron Dome,  yang mencegat 90 persen roket dari Gaza.

Namun, kerugian yang dialami oleh orang-orang Palestina karena perbedaan kekuasaan antara kedua belah pihak,  sangat besar. Lebih dari 200 orang telah meninggal, termasuk wanita dan anak-anak, dan telah terjadi kerusakan besar-besaran pada rumah, layanan dan infrastruktur.

Sebagian besar publik di Israel mendukung IDF, dengan harapan perang tersebut akan membuat Hamas enggan untuk memulai putaran konflik lain dalam waktu dekat.

Banyak warga Arab Israel - sekitar 20 persen dari populasi - sebaliknya memprotes keras operasi militer di Gaza. 

Baca Juga: Mobil Meledak Terbelah Dua Tewaskan Pengedar Narkoba

Buntut Gagalnya Persetujuan Oslo

Daya tahan Netanyahu juga sebagian dijelaskan oleh pergeseran ke kanan di antara banyak orang Israel dalam beberapa tahun terakhir. Ini dipicu oleh kekecewaan mereka atas anggapan kegagalan proses Persetujuan Perdamaian Oslo.  

Persetujuan Perdamaian Oslo  sendiri, atau secara resmi disebut Deklarasi Prinsip-prinsip Fasilitasi Pemerintahan secara sementara, telah disetujui di Oslo, Norwegia pada 20 Agustus 1993,  dan secara resmi ditandatangani di Washington, AS, 13 September 1993 oleh Mahmud Abbas,  yang mewakili Front Pembebasan Palestina (PLO)  dan Shimon Peres,  yang mewakili Israel.

Penandatanganan ini disaksikan oleh Warren Christopher dari AS, dan Andrei Kozyrev dari Rusia, di depan Presiden AS Bill Clinton,  dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dengan Ketua PLO Yasser Arafat.      

Toh Persetujuan Perdamaian Oslo  berakhir sangat tragis pada awal dekade 2000-an setelah terjadi intifada kedua, ketika teroris dari berbagai faksi di Palestina melakukan pemboman bunuh diri dalam skala yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Aksi-aksi mengerikan ini menewaskan lebih seribu orang Israel. Lebih dari 3.000 warga Palestina juga tewas.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah