Pentolan Bangsamoro Tewas, Teroris Filipina kian Keder

- 22 Mei 2021, 18:47 WIB
OPERASI MILITER - Militer Filipina melakukan operasi pasca-pertempuran di Barangay (Desa) Lipao, Datu Paglas, Provinsi Maguindanao yang menewaskan seorang pentolan Bangsamoro, Abdulatip Pendaliday alias Komandan Pemotong Rumput (inset), Jumat, 20 Mei 2020./PHOTO: BRIGADE ANGKATAN DARAT 601/VIA PHLLIPPINE NEWS AGENCY/
OPERASI MILITER - Militer Filipina melakukan operasi pasca-pertempuran di Barangay (Desa) Lipao, Datu Paglas, Provinsi Maguindanao yang menewaskan seorang pentolan Bangsamoro, Abdulatip Pendaliday alias Komandan Pemotong Rumput (inset), Jumat, 20 Mei 2020./PHOTO: BRIGADE ANGKATAN DARAT 601/VIA PHLLIPPINE NEWS AGENCY/ /PHOTO: BRIGADE ANGKATAN DARAT 601/VIA PHLLIPPINE NEWS AGENCY

KALBAR TERKINI - Operasi penumpasan teroris yang terus digelar aparat militer bekerjasama dengan kepolisian Filipina hingga ke barangay (bahasa Tagalog, baca: pedesaan) telah membuat keder kelompok-kelompok radikal Muslim dan Komunis.

Hingga Sabtu, 22 Mei 2021, tak sedikit pemberontak yang silih-berganti menyerahkan diri atau tewas dalam kontak senjata dengan aparat keamanan. Para mantan teroris dalam kasus-kasus tertentu, mendapat fasilitas sosial dari pemerintah supaya mereka bisa hidup normal di masyarakat.

Memerangi pemerintah selama lima dekade, para teroris yang menyerahkan diri mengaku capek berperang tanpa henti, lelah diburu tentara pemerintah hingga di hutan-hutan, berjuang untuk suatu ideologi yang tidak jelas, dan tak tahan bertaruh nyawa secara percuma  dengan meninggalkan anak dan istri.

Baca Juga: Jessica Jung dan Koleksi Barang Super Mahalnya, Mantan Personil SNSD yang Multi Talenta

Dari Kota Iloilo, Provinsi Iliolo, dikutip Kalbar Terkini.com dari Phllippine News Agency, Sabtu, 22 Mei 2021, seorang teroris Komunis-Maois berusia 60 tahun dari Tentara Rakyat Baru (CPP-NPA) menyerah kepada pasukan pemerintah, Jumat. Lito -bukan nama sebenarnya- dari Kota Sebaste, dulunya adalah  anggota Front Utara-Komiteng Rehiyon Panay.

Lito dipastikan akan menerima faislitas sosial dari Program Dukungan Masyarakat (CSP) dan program kegiatan berbasis masyarakat lainnya. Program ini berkaitan dengan Perintah Eksekutif (EO) 70.

Lewat EO 70, dibentuk pelembagaan bernama Pendekatan Seluruh Bangsa melalui pembentukan Satgas Nasional  untuk Mengakhiri Konflik Bersenjata Komunis Lokal ( NTF-ELCAC).  

CSP merupakan alat utama militer dalam membersihkan barangay dari pengaruh pemberontak, sementara EO 70 bertujuan untuk mengatasi akar penyebab pemberontakan untuk mengakhiri konflik bersenjata lokal di pedesaan.  

Baca Juga: Jerusalem Timur Rusuh, Empat Pemuda Palestina Bawa Senapan Serbu! 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x