KALBAR TERKINI - Kerusuhan yang persis selama hari-hari terakhir Ramadhan 1442 Hijriah mendadak pecah di Jerusalem Timur termasuk di Temple Mount, Jumat, 21 Mei 2021. Bukannya merayakan gencatan senjata hari itu antara Israel-Hamas, ratusan pemuda Palestina malah menanggapi dengan aksi anarkis.
Selain melemparkan batu dan bom molotov kepada para petugas polisi Israel, ada perusuh yang dilaporkan membawa senapan serbu. Melihat aksi massa itu perusuh sudah keterlaluan bahkan terindikasi sengaja memancing kemarahan petugas, Itamar Ben-Gvir, Ketua Partai Sayap Kanan Israel Otzma Yehudit pun naik pitam.
Ben-Gvir mendesak Menteri Keamanan Publik Israel Amir Ohana untuk mengizinkan petugas polisi menggunakan peluru tajam melawan perusuh, bukan peluru karet. "Pemerintah Israel terus menyerah dalam menghadapi terorisme," kata Ben-Gvir. "Mereka telah mengebiri polisi dan merusak kemampuan mereka untuk merespons."
Baca Juga: Iran Ucapkan Selamat ke Palestina: Turki dan Qatar Dendam ke Israel
Diduga diprovokasi pihak tertentu di Palestina, para pemuda perusuh ini mengibarkan bendera Hamas serta melemparkan batu dan bom molotov ke arah para petugas polisi Israel sehingga terjadi bentrokan di sejumlah titik gesekan tegang di seluruh Yerusalem timur Jumat.
Gas air mata dan peluru karet terpaksa ditembakkan oleh polisi ke arah parade pemuda Palestina anarkis, yang menyerang sambil mengibarkan bendera Hamas sembari melewati lingkungan Yerusalem timur Jabal Mukaber.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Jerusalem Post, Jumat, dua tersangka insiden itu telah ditahan polisi karena menyerang petugas. Komandan polisi Distrik Yerusalem Doron Turgeman memerintahkan polisi untuk memasuki Temple Mount, dan menangani para perusuh di dekat kantor polisi, sambil mengizinkan mereka yang tidak terlibat untuk meninggalkan TKP.
Sebuah siaran langsung dari kompleks menunjukkan warga Palestina di sekitar polisi, kemudian polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka. Paramedis terlihat sibuk beroperasi di tempat kejadian.
Dua belas tersangka ditangkap di Temple Mount, dan empat lainnya ditangkap di seluruh Yerusalem timur karena memiliki senjata serbu.