KALBAR TERKINI - Dikaruniai wajah yang ayu dan bodi nan atletis, Leila Khaled bukanlah wanita sembarangan. Khaled mahir menggunakan beragam senjata baik senjata api maupun tajam, bahan peledak, terlibat aksi-aksi pengeboman, dan dua kali membajak pesawat, satu di antaranya dia ledakkan.
Beginilah sepak terjang Khaled pada dekade 1960-an hingga 1970-an, ketika aktif dalam berbagai tugas rahasia yang diembannya dari para petinggi Front Pembebasan Palestina (PLO), pimpinan Yasser Arafat. Atas aksinya inilah, Khaled, yang kini berusia 77 tahun, masih dicap teroris oleh Israel.
Aktivitasnya yang dianggap mengerikan oleh Israel dan Barat terutama AS membuat Khaled diidentikkan dengan Ernesto, tokoh revolusioner Marxis Argentina, dokter, penulis, pemimpin gerilya, diplomat, dan ahli teori militer.
Baca Juga: Genjatan Senjata Adalah Langkah Akhir Israel dan Hamas, Warga Palestina Sebut Sebagai Kemenangan
Wajah dari 'Che' Guevara, tokoh utama Revolusi Kuba ini telah menjadi simbol pemberontakan kontra budaya di mana-mana, dan lambang global dalam budaya populer.
Sepak terjang Khaled inilah yang menghilhami Sarah Irving untuk menulis sebuah biografi berjudul Leila Khaled: Ikon Pembebasan Palestina. Belakangan, selain karena sepak terjangnya yang tak takut mati, Khaled pun semakin dikenal dunia lewat biografi tersebut.
Khaled dewasa ini kerap diundang sebagai pembicara di banyak negara termasuk di AS dan Uni Eropa yang pernah mencekalnya karena dicap teroris. Bahkan di mata Israel, Khaled dianggap sebagai 'seorang teroris tetaplah teroris'.
Setahun silam, kuliah umum virtualnya di beberapa kampus di AS, atas sponsor Zoom Video Communications Inc, perusahaan teknologi komunikasi AS, sempat menimbulkan pro kontra di kalangan perguruan-perguruan tinggi termasuk para mahasiswanya.
Baca Juga: Israel-Hamas Gencatan Senjata, Iran dan Turki malah 'Panas'