Seperti perkataan penulis feminis Robin Morgan: "Di mata banyak orang di Barat, ada dua stereotip yang dibina dengan baik tentang wanita Palestina: dia adalah Leila Khaled, yang sarat granat, atau pengungsi buta huruf, yang rela melahirkan anak laki-laki demi revolusi."
”Generalisasi ini, mungkin berbicara lebih banyak tentang persepsi Barat, ketimbang realitas Palestina. Tapi, ini telah menggambarkan sejauh mana Leila Khaled bergabung dengan jajaran kecil individu, yang bersama dengan Yasser Arafat (pendiri PLO) dan berbagai pelaku bom bunuh diri, muncul di benak banyak orang Barat, ketika nama Palestina disebut. Ini adalah hal yang sangat ambivalen bagi Leila dan bangsanya," lanjutnya.
Morgan antara lain mencatat bahwa ketika melakukan pembajakan pesawat, Khaled masih muda, mirip aktris AS legendaris, Audrey Hepburn. Khaled adalah teroris wanita pertama yang menjadi sorotan media dunia.
Lepas dari citra sebagai teroris, bagi banyak orang, Khaled adalah sosok yang dikagumi, mempesona, dan inspiratif.
Bahkan, selama dua kali beraksi membajak pesawat, para penumpang tak menyangka bahwa wanita secantik itu bisa menjadi teroris, Khaled dilaporkan ramah, berbincang-bincang dengan penumpang, tanpa mengurangi kewaspadaannya.***
Sumber: Pluto Press