Leila Khaled, Teroris Wanita Palestina: Membajak dan Ledakkan Pesawat

- 21 Mei 2021, 22:21 WIB
LEILA KHALED -  Aktivitas Leila Khaled dalam misi-misi berbahaya Palestina dianggap mengerikan oleh Israel dan Barat. Khaled pun diidentikkan dengan  Ernesto 'Che' Guevara, tokoh revolusioner Marxis Argentina, tokoh utama Revolusi Kuba,  yang juga dokter, penulis, pemimpin gerilya, diplomat, dan ahli teori militer./PHOTO: JADALIYYA/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
LEILA KHALED - Aktivitas Leila Khaled dalam misi-misi berbahaya Palestina dianggap mengerikan oleh Israel dan Barat. Khaled pun diidentikkan dengan Ernesto 'Che' Guevara, tokoh revolusioner Marxis Argentina, tokoh utama Revolusi Kuba, yang juga dokter, penulis, pemimpin gerilya, diplomat, dan ahli teori militer./PHOTO: JADALIYYA/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /JADALIYYA

Pesawat yang terbang dari Kota Amsterdam, Belanda menuju Kota New York, AS, dipaksanya mendarat di  Bandar Udara Heathrow, Kota London, Inggris. Dalam aksi pengepungan oleh polisi London, Arguello tewas ditembak.   

Khaled berhasil diringkus dengan dua granat di tangan.

Belakangan, Khaled dibebaskan pada 1 Oktober 1970,  sebagai bagian dari pertukaran tahanan, kemudian menjadi anggota Dewan Nasional Palestina,  dan aktif di Forum Sosial Dunia.  

Pernikahannya dengan Dokter Fayez Rasyid berakhir dengan perceraian di Kota Yaman, Yordania.  Pernikahan mereka dikaruniai dua anak, Badir dan Basyar. 

Setelah bercerai, Khaled pindah ke tiur tengKuwait, dan mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. 

Baca Juga: Genjatan Senjata Adalah Langkah Akhir Israel dan Hamas, Warga Palestina Sebut Sebagai Kemenangan

Film Leila Khaled si Pembajak

Sepak terjangnya menarik perhatian  Lina Makboul, sutradara asal Swedia untuk  membesut sebuah film dokumenter mengenai kisahnya, Leila Khaled si Pembajak.

Adapun dalam buku Leila Khaled: Ikon Pembebasan Palestina, diulas rinci tentang masa kecil, masa remaja, dan aktivitasnya di organisasi radikal Palestina.  Termasuk suasana rumahnya di Timur Tengah pada 1967, ketika Israel berhasil mempermalukan militer gabungan negara-negara Arab yang mengeroyoknya.

Israel kala itu berhasil  merebut wilayah Palestina yang tersisa di barat Sungai Yordania dan utara Sinai. Orang-orang Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Termasuk ribuan pengungsi Palestina yang tinggal di dua kawasan itu sejak awal berdirinya Israel pada  1948.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah