China Usir Kapal Perang AS yang Lintasi Perairan Nenek Moyangnya

- 21 Mei 2021, 05:30 WIB
KAPAL PERANG CHINA -  Tiga kapal perang dari armada Angkatan Laut Komando Selatan PLA, termasuk kapal pendaratan dermaga amfibi Wuzhishan (Hull 987) dan kapal pemasok komprehensif Chaganhu (Hull 967),  dalam latihan militer gabungan./PHOTO & CAPTION: CHINA MILITARY ONLINE/VIA GLOBAL TIMES/
KAPAL PERANG CHINA - Tiga kapal perang dari armada Angkatan Laut Komando Selatan PLA, termasuk kapal pendaratan dermaga amfibi Wuzhishan (Hull 987) dan kapal pemasok komprehensif Chaganhu (Hull 967), dalam latihan militer gabungan./PHOTO & CAPTION: CHINA MILITARY ONLINE/VIA GLOBAL TIMES/ /CHINA MILITARY ONLINE/VIA GLOBAL TIMES

KALBAR TERKINI - China semakin berani, AS pun tak kalah nekat. Indikasi ini terlihat lewat kenekatan dua kapal perang AS yang silih berganti memasuki Kepulauan Paracel atau Kepulauan Xisha dalam bahasa China di Perairan Laut China Selatan dan Selat Taiwan.  Tapi, kedua kapal langsung diusir bergantian oleh pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China, dan terakhir pada Kamis, 20 Mei 2021.

Kehadiran militer AS dan sekutu Barat-nya di kawasan Laut China Selatan dan Selat Taiwan, yang diklaim China sebagai milik nenek moyangnya, dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan China, yang sekian lama tertahan.

Masuknya dua kapal perang AS ini yang berhasil diusir China, dianggap sebagai prpvokasi untuk mengajak perang, terutama terkait pembelaan AS atas Taiwan, wilayah kepulauan milik China yang diklaim Beijing  sebagai sarang pemberontak.

Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata: Alhamdulillah, Gloria in Excelsis Deo!

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Kamis kemarin, pengusiran itu terjadi setelah Angkatan Laut PLA melakukan pemantauan selama dua hari atas transit kapal perang AS di perairan-perairan itu. Kedua kapal ini dianggap  mengganggu perairan teritorial China, dan  sebagai tindakan hegemoni navigasi dan manipulasi opini publik.

Tanpa menyebut reaksi selanjutnya dari kapal-kapal perang AS tersebut, Global Times melaporkan bahwa  pelanggaran itu sangat serius melanggar kedaulatan dan keamanan China, berisiko salah menilai sehingga ,  'berisiko kecelakaan'.

Para analisis China menyatakan, aktivitas dua kapal perang AS baru-baru ini sudah direncanakan dengan sengaja. Tanggapan berturut-turut PLA juga dinilai wajar karena China sepenuhnya sudah siap menangkis provokasi apa pun.

Tanpa izin Pemerintah China, menurut Tian Junli, Kolonel Senior Angkatan Laut Selatan PLA, kapal perusak berpeluru kendali USS Curtis Wilbur secara ilegal masuk tanpa izin ke perairan teritorial China,  Xisha pada Kamis lalu.

Itu sebabnya pihak PLA  langsung mengatur pasukan maritim dan udara untuk melacak,  memantau, dan memperingatkannya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah