Perang 11 Hari Israel-Hamas Diklaim Disetel Benjamin Netanyahu

- 23 Mei 2021, 20:41 WIB
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel./REUTERS/
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel./REUTERS/ /REUTERS

Sebaliknya, Netanyahu memastikan bahwa Israel tetap mempertahankan serangkaian perjanjian tidak resminya  dengan Hamas (dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai hasdarah), yang menyebabkan kondisi kembali 'relatif' tenang lewat gencatan senjata.

Netanyahu juga telah mengizinkan Pemerintah Qatar untuk mentransfer uang kepada warga Gaza untuk proyek infrastruktur.

Konspirasi dengan Hamas terindikasi pula lewat sedikitnya jumlah  roket Israel dibandingkan Hamas selama perang 11 hari tersebut. Netanyahudisebut sengaja membatasi reaksi IDF atas aliran roket yang tidak pernah berhenti yang ditembakkan dari Gaza.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Dituding Penjahat, MQG: Bahayakan Israel!

Ketika ketegangan mulai meningkat di Yerusalem dalam beberapa pekan terakhir, Netanyahu bahkan memperingatkan sekutu politiknya di Israel, pemimpin agama nasional ekstremis Itamar Ben Gvir, bahwa 'kantor parlemen' daruratnya yang provokatif di lingkungan titik nyala Sheikh Jarrah,  dapat menghasilkan roket dari Gaza.

Memang benar bahwa sebelum pecahnya perang 11 hari,  masa depan politik Netanyahu terlihat sangat suram.

Netanyahu,  yang akrab dipanggil Bibi di dunia politik Israel, tidak dapat membentuk koalisi setelah pemilu pada 23 Maret 2021, ketika Netanyahu gagal untuk keempat kalinya dalam dua tahun untuk mengumpulkan cukup suara untuk partainya, Likud,  dan sekutu partai sayap kanan serta ultra-Ortodoks. 

Sebuah kelompok partai yang beraneka ragam secara ideologis yang menentang Netanyahu - kubu no-Bibi - tampaknya berkembang perlahan tapi pasti,  menuju pemerintahan yang didukung oleh Ra'am (Arab Bersatu), partai Arab Islamis konservatif.

Belakangan, serangan roket besar-besaran dari Gaza - bersama serangan udara Israel dan kekerasan massa yang terjadi di beberapa kota Israel - pada 10 Mei-21 Mei 2021, telah mendorong hubungan yang sudah rapuh antara elemen Zionis dan non-Zionis dari kamp no-Bibi, dan sudah melewati titik yang tanpa harapan.   

Baca Juga: Rekonstruksi Gaza tak Libatkan Hamas: Awas, Gencatan Senjata Terancam!

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah