KALBAR TERKINI - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu didemo di depan rumahnya diYerusalem, Sabtu, 22 Mei 2021 malam waktu setempat. Massa menyatakan, Netanyahu adalah penjahat, menyeret Israel ke posisi berbahaya dan mempermalukan Israel di dunia internasional.
Netanyahu benar-benar dalam posisi terjepit dan dilematis di dalam negerinya sendiri pasca gencatan senjata antara pihaknya dengan kelompok Hamas, Jumat, 20 Mei 2021. Usai gencatan senjata, sebuah partai oposisi menuding Netanyahu telah membuat Israel mengalah kepada teroris.
Baca Juga: Hamas Tantang Israel: Gelar Parade Brigade Ezzedine al-Qassam
Apalagi perang selama 11 hari antara Israel-Hamas sejak Senin, 10 Mei 2021, berawal dari serangan Hamas dari Gaza lewat puluhan rudalnya ke Israel, kemudian dibalas tanpa henti oleh Israel, dan Israel dianggap brutal oleh dunia internasional, hingga akhirnya diteken gencatan senjata.
Toh kecaman yang paling 'sadis', antara lain bahwa Netanyahu adalah penjahat yang membayakan Israel, menyeruak dari aksi demo pada Sabtu kemarin di kediaman Netanyahu. Aksi massa ini dimotori oleh sejumlah ormas, di antaranya, Ein Matsav, Black Flags, dan The Pink Front.
Baca Juga: Rekonstruksi Gaza tak Libatkan Hamas: Awas, Gencatan Senjata Terancam!
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Jerusalem Post, Sabtu, 22 Mei 2021 waktu setempat, Netanyahu dituding sebagai penjahat karena pemrakarsai aksi kekerasan terhadap warga Arab-Yahudi baru-baru ini.
Menamakan diri sebagai gerakan moral Gerakan untuk Pemerintah Kualitas (MQG), massa menyatakan, 'mayoritas' rakyat yang waras menuntut perubahan' dari kepemimpinan Netanyahu.
Pihak MQC meminta para pemimpin politik di Israel untuk bekerja menciptakan pemerintahan persatuan, yang akan mengarah ke perdamaian nasional. Mereka pun didesak untuk menyelamatkan Israel dari kepemimpinan Netanyahu yang 'berbahaya'.