KUALA LUMPUR, KALBAR TERKINI - Kalangan dunia usaha di Malaysia sempat cemas atas rencana pemerintah mengembalikan kebijakan penguncian total (lockdown) di seluruh negara. Lockdown akibat kian parahnya pandemi Covid-19 dikuatirkan menghancurkan perekonomian Malaysia.
Kebijakan yang mirip lockdown yang sedang diberlakukan yakni Perintah Kontrol Gerakan (Movement Control Order/MCO 1.0) saja, mulai terasa dampaknya menghantam perekonomian pedagang dan rakyat kecil.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari New Straits Times, Sabtu, 22 Mei 2021, Menteri Pertahanan (Menhan) Senior Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob menyatakan , negara menderita kerugian RM2,4 miliar setiap hari setelah penerapan MCO 1.0.
Baca Juga: Mobil Meledak Terbelah Dua Tewaskan Pengedar Narkoba
Dampak dari langkah-langkah ketat yang diterapkan berdasarkan MCO 1.0 sudah sangat memprihatinkan bagi pedagang kecil karena pendapatannya adalah harian.
“Jika pemerintah kembali menutup (semua sektor dan kegiatan ekonomi), kelompok masyarakat ini tidak bisa lagi mendapatkan penghasilan sehari-hari," katanya.
Berdasarkan pantauan pihaknya dari berbagai media sosial (medsos), implementasi MCO 1.0 sangat memukul telak perekonomian pedagang maupun rakyat kecil. Misalnya, tak sedikit keluarga di Malaysia yang terpantau dari medsos bahwa mereka terpaksa hanya makan nasi dengan air dicampur garam untuk menjamin kelangsungan hidup mereka.
“Ini situasi riil yang terjadi di kalangan masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kelompok berpenghasilan rendah, dan juga dari segmen pendapatan B40,” ujarnya.
Dilansir dari Compare Hero My, 24 September 2020, klasifikasi pendapatan di Malaysia terbagi menjadi tiga kelompok, yakni T20, M40, dan B40 untuk pendapatan rumah tangga bulanan rata-rata.