Waspada! ISIS Indonesia Keranjingan Bom TATP: Bahannya Dijual Bebas!

- 4 April 2021, 22:39 WIB
BOM TATP - Bom rumahan jenis  TATP menjadi lebih menonjol di Indonesia karena semakin sering digunakan dalam serangan teroris regional. Kekuatannya lebih dahsyat ketimbang TNT./ILUSTRASI BOM: PIXABAY/
BOM TATP - Bom rumahan jenis TATP menjadi lebih menonjol di Indonesia karena semakin sering digunakan dalam serangan teroris regional. Kekuatannya lebih dahsyat ketimbang TNT./ILUSTRASI BOM: PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Hubungan antara militan Indonesia-Malaysia juga mencakup pelatihan dan pengetahuan.Transfer pengetahuan ini penting. Sebab, militan pro-ISIS Malaysia dikenal sebagai pembuat bom yang terampil

Namun, mereka terampil dalam bahan peledak buatan rumah kelas bawah, dan tidak berpengalaman dalam membuat bahan peledak kelas atas.

Dengan latar belakang ini, transfer keahlian pembuatan bahan peledak kelas atas dari Indonesia ke Malaysia, bakal meningkatkan taktik ISIS secara keseluruhan, dan menimbulkan ancaman yang semakin besar di Asia Tenggara. 

Berbeda dengan militan pro-ISIS di Malaysia, JAD lebih mengenal TATP.  Beberapa sel teroris secara khusus belajar secara manual untuk pembuatan bom secara online, atau instruksi yang diberikan oleh militan Indonesia yang pernah berjuang untuk ISIS di Suriah termasuk Bahrun Naim, pendiri JAD.

Meskipun Bahrun Naim  tidak memiliki pengalaman dalam merakit bom sebelum keberangkatannya ke Suriah, Bahrun Naim kemudian menyusun bom: membuat manualnya sehingga diakui sebagai pembuat bom ulung.  

Manual ini diposting di blognya dan dirujuk secara luas oleh sel  atau individu pro-ISIS di Indonesia. Blognya, Bahrun Naim: Analis, Strategi dan Kontra Intelijen (Bahrun Naim: Analisis, Strategi dan Kontra Intelijen), melibatkan 13 militan yang memasukkan tips dan cara menjadi hacker dan mata-mata.  

Bahkan Bahrun Naim membuat manual pembuatan bom berjudul Cara Membuat Bom dalam 10 Menit, Membuat Bahan Peledak di Dapur Anda, dan tutorial pembuatan bom termasuk TATP, yang secara virtual memandu beberapa militan dalam upayanya memproduksi bahan peledak. 

Lewat manual berjudul Nuclear for Dummies, Bahrun Naim  menginspirasi seorang teroris Indonesia untuk membuat bom kotor pada  2018. Untuk merakit TATP, teroris membeli bahan kimia dari berbagai tempat mulai dari toko fisik yang menjual pelat aluminium dan bantalan bola hingga toko online, yang semuanya merupakan produk biasa, tapi dapat digunakan untuk membuat bom.  

Dita Operianto misalnya, seorang pelaku bom bunuh diri di gereja Surabaya pada 2018, membeli bahan kimia, seperti hidrogen peroksida untuk membuat TATP, dari pemasok online untuk menghindari deteksi pihak berwenang, yang bisa saja telah diberi tahu oleh toko bahan kimia. 

Selain itu, untuk memastikan agar tidak meninggalkan jejak yang mencurigakan, Dita menahan diri untuk tidak menggunakan transfer bank. saat melakukan pembayaran untuk pembeliannya. Sebagai gantinya, Dita  pergi ke toko serba ada dengan layanan keuangan pembayaran secara online. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x