KALBAR TERKINI - Pemerintah Indonesia diharapkan lebih ketat dalam mengawasi penjualan bahan kimia di supermarket, toko bangunan dan toko kimia. Hal ini terkait keberadaan bahan-bahan kimia tertentu untuk pembuatan bom.
Peringatan ini penting mengingat gerombolan pembunuh yang mengatasnamakan agama alias teroris ini erindikasi kembali gentayangan di Indonesia. Pada Minggu, 28 Maret 2021 pagi, sepasang pengantin baru, yang diduga terafilasi dengan sayap ISIS di Indonesia, Jemaah Ansharud Daulah (JAD), melakukan serangan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Walaupun tanpa korban jiwa, kecuali sejumlah orang cedera termasuk seorang petugas keamanan gereja, namun serangan bom jenis rumahan ini, bahan bakunya tersedia di pasaran. Seorang pengkaji terorisme menyebut, JAD lebih memilih menggunakan bom dari bahan peledak buatan rumah (HME) berkualitas tinggi, yang disebut Triacetone Triperoxide (TATP).
Baca Juga: Terduga Teroris Ahmad Junaidi Mengaku Anggota FPI
Baca Juga: Paskah se-Kalbar Berlangsung Khidmat dan Aman
Baca Juga: Emirat Arab Rayakan Paskah, Prokes Diberlakukan Ketat di Gereja
"Ini adalah salah satu jenis bahan peledak yang paling umum digunakan oleh SIS," kata Amalina Abdul Nasir, analis riset di International Center for Political Violence and Terrorism Research (ICPVTR) di Singapura, sebagamana dikutip Kalbar-Terkini.com dari laman European Eye on Radicalization, 10 Desember 2019.
Amalina Abdul Nasir menyatakan, bom jenis TATP menjadi primadona ISIS karena tiga alasan. Pertama, TATP dapat dibuat dengan bahan yang mudah diperoleh. Misalnya, hidrogen peroksida dan aseton, yang dapat dibeli dari toko perangkat keras atau supermarket mana pun.
Kedua , TATP mampu menciptakan ledakan yang lebih kuat daripada bahan peledak kelas militer seperti TNT yang mengakibatkan lebih banyak korban jiwa. Ketiga, TATP dapat menghindari deteksi sinar-X. Ini karena bahan kimia yang digunakan, dapat ditemukan di barang-barang rumah tangga, seperti pemutih rambut dan penghapus cat kuku.