IPW: Teroris Tembus Mabes Polri, Pukulan Telak bagi Kepolisian!

- 3 April 2021, 15:11 WIB
BELUM DITINDAK - IPW mencermati, sudah tiga hari paska serangan teroris itu di Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021, tapi tidak satu pun aparatur dan pejabat kepolisian yang ditindak sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kecerobohan sehingga teroris bisa masuk ke Mabes Polri./FOTO ILUSTRASI: PIXABAY/
BELUM DITINDAK - IPW mencermati, sudah tiga hari paska serangan teroris itu di Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021, tapi tidak satu pun aparatur dan pejabat kepolisian yang ditindak sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kecerobohan sehingga teroris bisa masuk ke Mabes Polri./FOTO ILUSTRASI: PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Zakiah Aini, simpatisan ISIS yang menyerang Mabes Polri, hanya sosok 'teroris kagetan', tidak profesional, dan hanya sekadar termotivasi dogma sesat dari gerombolan teror tersebut. Namun, lolosnya 'teroris sekelas Zakiah' ke dalam 'jantung polisi' dianggap sebagai pukulan telak yang sangat memalukan bagi jajaran kepolisian.

Tapi anehnya, menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane,  hingga kini tidak ada tindakan tegas dari Mabes Polri. "Tindakan ini tentu saja kepada  siapa pejabat kepolisian yang bertanggungjawab terhadap kebobolan itu," tegas Neta dalam siaran pers IPW yang diterima Kalbar-Terkini.com, Sabtu, 3 April 2021.

IPW mencermati, sudah tiga hari paska serangan teroris itu di Mabes Polri, tapi tidak satu pun aparatur dan pejabat kepolisian yang ditindak sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kecerobohan sehingga teroris bisa masuk ke Mabes Polri.

Baca Juga: Gedung Parlemen Amerika Diteror, Pemobil Tabrak Petugas dan Menyerang Menggunakan Pisau

Baca Juga: Ternyata 'Air Soft Gun', Pistol Lelaki Arogan yang Viral di Medsos

Baca Juga: Licik, ISIS dan al-Qaeda Gunakan Isu HAM: Terdesak Dihajar Militer Prancis

Menurut Neta, bisa lolosnya teroris ke jantung markas besar Polri,  tak lepas dari kecerobohan jajaran kepolisian dalam menjaga sistem keamanan di markas besarnya. IPW melihat sistem keamanan yang dibangun di Mabes Polri  sebenarnya sudah cukup baik.

"Tapi konsistensi dalam menerapkan protokol keamanan itu yang tidak ada, dan petugas penjaga cenderung ceroboh, sehingga terjadi pembiaran atas masuknya teroris, dan melakukan serangan dari dalam," tegas mantan wartawan ini.

Peristiwa tersebut dinilai Neta sebagai pukulan telak bagi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang baru menjabat. "Di saat Sigit sibuk konsolidasi ke berbagai eksternal kepolisian, markas besarnya justru kebobolan diserang teroris dari dalam," tambahnya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x