JAKARTA, KALBAR TERKINI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai, penyerangan terhadap Mabes Polri merupakan alarm keras agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan kelompok teroris.
"Aparat kepolisian di berbagai daerah juga perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam menjaga objek vital masyarakat," tegas Bamsoet, panggilan akrabnya, dalam siaran pers yang dibagikannya ke grup Whatsupp Forum Redaktur, Rabu, 31 Maret 2021.
Menurutnya, Polri, BIN, BAIS, dan berbagai aparat keamanan lainnya, harus memperkuat kegiatan intelijen, sehingga bisa mendeteksi dini kemungkinan terjadinya pergerakan teroris. Begitupun dengan BNPT hingga TNI, yang harus memaksimalkan perannya. Keberadaan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Dengan demikian, lanjut Bamsoet, tidak ada alasan lagi bagi aparat hukum untuk mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan yang cukup dalam penanggulangan terorisme, seperti terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Penyerang Mabes Polri Disebut Mahasiswi dan Anggota Perbakin, Bamsoet: KTA nya Anggota Airsoft Gun
Baca Juga: Teroris Perempuan Serang Mabes Polri, Perhatikan Detik-Detik Penyerangan Berikut
Baca Juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Bom Gereja Katedral Makasar
Ketua DPR RI ke-20 ini mengingatkan masyarakat untuk tidak menghubungkan pakaian khas agama yang digunakan penyerang Mabes Polri dengan agama tertentu. Sehingga, tidak perlu ada stigma bahwa teroris berasal atau membawa salah satu agama.
"Walaupun penyerangan di Mabes Polri dilakukan oleh orang yang menggunakan pakaian khas muslim, bukan berarti penyerang mencerminkan kondisi penduduk muslim seutuhnya," tegasnya.