Ironisnya, menurut Neta, hingga kini tidak ada tindakan tegas yg dilakukan kapolri terhadap bobolnya sistem keamanan Mabes Polri itu. Terbukti, belum satu pun aparatur yang ditindak. Soal siapa pejabat Polri yang harus bertanggungjawab atas bobolnya sistem keamanan Mabes Polri itu pun menjadi tidak jelas.
"Seolah kebobolan di Markas Besar Polri itu dari serangan teroris adalah hal biasa saja. Padahal, dengan terjadinya serangan teroris di Mabes Polri, itu akan terjadi krisis kepercayaan di kalangan publik terhadap kepolisian," tegas Neta.
"Publik akan bertanya, bagaimana polisi bisa menjaga dan melindungi masyarakat dari serangan teroris, wong menjaga markas besarnya saja tidak mampu. Sebab itu Polri perlu mengkonsolidasikan diri dan menindak aparaturnya yang ceroboh agar kepercayaan publik tetap terbangun pada Polri," tambahnya.***
Sumber: Siaran Pers IPW