KALBAR TERKINI - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, Israel akan bertindak sendiri tanpa AS dalam menghadapi ancaman serangan nuklir Iran. Kebencian Iran terutama Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei ke Israel tidak akan bisa memusnahkan ribuan tahun keberadaan orang-orang Yahudi.
"Misi utama untuk Anda semua adalah untuk mencegah Iran mempersenjatai diri dengan senjata nuklir: Itu adalah misi tertinggi," kata Netanyahu pada upacara penghargaan untuk agen rahasia Mossad di Tel Aviv, Ibu Kota Israel, Senin, 24 Mei 2021.
Menurut Netanyahu, Israel sangat menghargai teman dekat Israel yakni AS. "Dengan atau tanpa kesepakatan, kami akan melakukan segalanya untuk mencegah Iran mempersenjatai diri dengan senjata nuklir, karena itulah keberadaan kami," katanya, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Jerusalem Post, Selasa, 25 Mei 2021.
Baca Juga: Hamas Akui Dipersenjatai Iran, Al-Qaddoumi : Kami Bertahan Hidup
Kekuatiran Israel terhadap kebencian Iran ini semakin kuat pasca perang 11 hari antara pihakbnya dengan kelompok bersenjata Hamas. Sebab, perang pada 10-21 Mei 2021 ini sangat jelas melibatkan Iran selaku penyuplai dana dan fasililitas militer bagi Hamas.
Iran sendiri tanpa henti mengobarkan perang melawan Israel, dengan menjadikan negaranya sebagai pusat pengendali Palestina terkait perlawanan untuk membebaskan Jerusalem Timur dari Israel, sebagai Ibu Kota Palestina.
Hal ini dibuktikan lewat digelarnya Hari Quds atau Hari Jerusalem atas inisiasi Iran yang diklaim sebagai bentuk perlawanan umat Muslim sedunia terhadap Israel.
Karena itu, Israel berusaha melobi AS lewat Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang pesawatnya sudah mendarat pada Selasa, 25 Mei 2021 pagi di Bandara Internasional Ben Gurion di Kota Te Aviv, Ibu Kota Israel.
Blinken akan melakukan pembicaraan dengan para pejabat Israel dan Pemerintah Palestina untuk memastikan bahwa gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza pada Jumat, 21 Mei 2021, berlangsung dengan baik dan bertahan.