Israel Siap Hajar Iran, Netanyahu: Ayatollah tak Berhak Musnahkan Yahudi!

- 25 Mei 2021, 17:19 WIB
 AYATOLLAH ALI KHAMENEI - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato di televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. Situs resmi Khamenei./HANDOUT VIA REUTERS/
AYATOLLAH ALI KHAMENEI - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato di televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. Situs resmi Khamenei./HANDOUT VIA REUTERS/ / HANDOUT VIA REUTERS

Dalam waktu 15 tahun setelah perjanjian ini, Iran hanya boleh memperkaya uranium hingga 3,67 persen. Iran juga bersedia untuk tidak membangun reaktor air berat baru pada periode yang sama.

Kegiatan pengayaan uranium hanya untuk tujuan pendidikan di satu fasilitas yang memakai generasi pertama dalam kurun waktu 10 tahun.  Fasilitas lain akan dialihfungsikan untuk menghindari risiko pembuatan senjata nuklir.

Untuk memastikan dan memastikan bahwa Iran mematuhi perjanjian ini, International Atomic Energy Agency (IAEA) dapat mengunjungi fasilitas nuklir Iran secara berkala. Sebagai petunjuk, Iran menerima bantuan dari AS dan Uni Eropa, dan sanksi Dewan Keamanan PBB juga dapat mengurangi bantuan-bantuan itu. 

Pada 8 Mei 2018, Presiden Trump mengumumkan bahwa AS keluar dari JCPOA. Langkah Trump ini pun berusaha diperbaiki di era Biden dan juga Uni Eropa sehingga Iran diklaim merasa berada 'di atas angin'.*** 

 

Sumber: The Jerusalem Post, IRNA, Wikipedia       

 

 

 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah