Israel Siap Hajar Iran, Netanyahu: Ayatollah tak Berhak Musnahkan Yahudi!

- 25 Mei 2021, 17:19 WIB
 AYATOLLAH ALI KHAMENEI - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato di televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. Situs resmi Khamenei./HANDOUT VIA REUTERS/
AYATOLLAH ALI KHAMENEI - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato di televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. Situs resmi Khamenei./HANDOUT VIA REUTERS/ / HANDOUT VIA REUTERS

Perhentian terakhirnya, di Amman, adalah untuk pertemuan dengan Raja Abdullah dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Ayman Safadi.  

Kunjungan Blinken juga dilakukan sebelum putaran kelima negosiasi tidak langsung antara AS dan Iran untuk kembali ke kesepakatan Iran 2015, dan pejabat Israel berencana untuk mengangkat masalah tersebut dalam pertemuan mereka.  

Baca Juga: Perang 11 Hari Israel-Hamas Diklaim Disetel Benjamin Netanyahu

Presiden Iran: AS Gagal

Sementara itu, dilansir dari IRNA, Senin, 24 Mei 2021,Presiden  Hassan Rouhani menyatakan bahwa merupakan kemenangan besar bagi bangsa Iran karena AS telah mengakui kegagalan kebijakan dalam menekan Iran secara maksimum.

Hal ini ditegaskan dalam pertemuan koordinasinya dengan  kepala tiga cabang kekuasaan di Kota Teheran, Ibu Kota Iran. Rohani menekankan, warga AS berkewajiban untuk menghentikan sanksi yang bertentangan dengan JCPOA tersebut.

Menurutnya,  kemenangan itu merupakan hasil perlawanan dan ketabahan bangsa Iran.  "Hari ini juga, Amerika berkewajiban untuk menghentikan sanksi-sanksi yang bertentangan dengan JCPOA, dan ini akan menandai kemenangan ganda Iran. Kemenangan ini adalah hasil perlawanan bangsa Iran selama tiga setengah tahun terakhir, bimbingan dari Pemimpin Tertinggi Iran, dan seluruh upaya manajemen pemerintah selama periode terberat dalam sejarah negara kita," katanya. 

Rouhani menegaskan bahwa selama 15 bulan terakhir, meskipun pandemi korona meluas, ada tekanan ganda yang diberlakukan terhadap Iran, yang dapat dikatakan adalah salah satu era terberat selama abad terakhir. 

Adapun JCPOA adalah singkatan dari  Joint Comprehensive Plan of Action atau dikenal dengan sebutan kesepakatan nuklir Iran. Ini adalah sebuah perjanjian mengenai program nuklir yang disepakati di kota Wina pada 14 Juli 2015 oleh Iran, P5 + 1 (anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman), dan Uni Eropa. 

Berdasarkan perjanjian JCPOA, Iran telah menyatakan kesediaannya untuk memusnahkan cadangan uranium yang diperkaya dengan tingkat sedang, Uni eromengurangi 98 persen cadangan uranium yang diperkaya dengan tingkat rendah, dan mengurangi sekitar 2/3 jumlah pemusing gas yang dimilikinya selama 13 tahun.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah