WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Pernyataan-pernyataan keras bahkan makian Presiden AS Joe Biden kepada mitra Rusia-nya Vladimir Putin bakal dibuktikan dalam KTT kedua negara di Jenewa, Swiss, Juni 2021. Masyarakat dunia pun menantikan apakah Biden tetap segarang di layar kaca jika sudah berhadapan langsung dengan Putin.
Serangan Rusia ke Krimea misalnya, ditanggapi Biden dengan emosi meluap-luap. Biden menyebut Putin sebagai 'pembunuh', setelah Biden dilantik sebagai Presiden AS. Kecaman Biden lewat wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi AS ini sempat ditanggapi Putin -yang dikenal berwajah dingin- secara santai dan puitis bahwa kualitas seseorang dapat diukur saat marah.
Adapun terkait KTT Rusia-AS, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Senin, 24 Mei 2021, pihak Gedung Putih dan Kremlin sedang bekerja untuk mengatur pertemuan puncak bulan depan antara Biden dan Putin, menurut para pejabat.
Baca Juga: Covid-19 telah Mencapai 'Base Camp' Gunung Everest
Pekan ini, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dilaporkan sudah bertemu mitranya dari Rusia di Jenewa, kota tuan rumah yang diusulkan, untuk menyelesaikan rincian pertemuan, menurut seorang pejabat di AS, yang mengetahui perencanaan awal, tetapi tidak berwenang untuk membahas musyawarah secara terbuka.
Menurut pejabat dari kedua negara, Jenewa diharapkan menjadi pilihan untuk pertemuan tatap muka pertama Biden dengan Putin sebagai presiden. Pengumuman resmi diharapkan dikeluarkan pihak Rusia dan AS dalam beberapa hari mendatang.
KTT itu akan dilakukan pada akhir perjalanan luar negeri pertama Biden sebagai presiden, perjalanan selama sepekannya di Eropa, yang mencakup singgah di Inggris Raya untuk KTT Kelompok Tujuh dari para pemimpin negara-negara terkaya di dunia, kemudian kunjungan ke Markas NATO di Brussel, aliansi militer lama, yang dibangun sebagai benteng pertahanan agresi Rusia.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menolak berkomentar tentang logistik KTT di Jenewa itu.
Namun, dalam sebuah pernyataan, pihak NSC menegaskan, pertemuan pekan ini antara Sullivan dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev, 'merupakan langkah penting dalam persiapan KTT AS-Rusia yang direncanakan, dan menganggap diskusi tersebut konstruktif, meskipun ada 'perbedaan yang luar biasa'.