KALBAR TERKINI - Pasal VI Piagam HAMAS 1988 menyatakan, akan mengibarkan bendera Allah setiap inci di tanah Palestina. Gerakan Perlawanan Islam (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya/HAMAS) ini pun makin 'menggila' bertarung dengan Israel hingga Sabtu, 15 Mei 2021.
Hal ini terpicu pasca serangan duluan dari HAMAS, berupa lebih 50 unit roket HAMAS ke wilayah Israel, Senin, 10 Mei 2021 malam, yang langsung dibalas oleh Israel tanpa henti hingga hari ini.
Israel dan AS telah menuduh HAMAS tak akan bergeser dari wilayah sipil, menjadikan manusia tak berdosa menjadi tameng manusia: sasaran pertempuran lewat serangan Israel. Akibatnya, hampir 200 nyawa telah melayang akibat bombardemen Israel hingga hari ini.
Baca Juga: Palestina kian Mengerikan: Iran Korek Luka Lama Arab ketika Dikalahkan Israel
Singkatan HAMAS sendiri, berarti pula 'pengabdian dan semangat di jalan Allah'. Piagam Hamas menafsirkan namanya yang diartikan sebagai 'kekuatan dan keberanian'. Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, setelah berhasil memenangkan kursi di Palestina pada 2006, dan organisasi politik Fatah dalam menentukan bentrokan.
Israel, AS, Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir dan Jepang mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris, sementara Iran, Rusia, Turki, China, dan banyak negara di seluruh dunia Arab, tidak mengambil sikap atas HAMAS.
Berdasarkan prinsip-prinsip fundamentalisme Islam yang memperoleh momentum di seluruh dunia Arab pada dekade 1980-an, Hamas didirikan pada 1987 selama Intifadhah I. HAMAS dijadikan cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir, dan Sheik Ahmed Yassin sebagai pendiri negara pada 1987, dan Piagam Hamas.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Terus Memanas, 109 Tewas di Jalur Gaza 29 Diantaranya Anak-anak
Pada 1988, HAMAS didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan negara Islam di wilayah yang sekarang menjadi Israel: Tepi Barat, dan Jalur Gaza.