Oxitec Lepaskan Nyamuk Rekayasa Genetika: Picu Pro Kontra

- 11 Mei 2021, 07:47 WIB
NYAMUK BUATAN -   Oxitec dilaporkan berhasil melepaskan nyamuk hasil rekayasa genetika di Florida Keys, AS. Tujuan,  menekan populasi nyamuk liar pembawa penyakit di wilayah tersebut./ILUSTRASI NYAMUK, FOTO: FREEPIK/CAPTION: OKTAVIANUS C/
NYAMUK BUATAN - Oxitec dilaporkan berhasil melepaskan nyamuk hasil rekayasa genetika di Florida Keys, AS. Tujuan, menekan populasi nyamuk liar pembawa penyakit di wilayah tersebut./ILUSTRASI NYAMUK, FOTO: FREEPIK/CAPTION: OKTAVIANUS C/ / FREEPIK

KALBAR TERKINI - Tak ada yang mustahil di dunia terkait rekayasa genetika menyusul semakin majunya ilmu pengetahuan manusia dewasa ini. Virus pun bisa dijadikan senjata biologis mematikan lewat rekayasa atas serangga atau hewan.

Alih-alih untuk ilmu pengetahuan dan kepentingan umat manusia, rekayasa genetika terus berlangsung di banyak negara maju. Ini diduga sudah  termasuk penelitian atau eksperimen sangat rahasia karena sudah menyangkut nyawa atau bisa pula gen manusia.

Perusahaan bioteknologi Oxitec dilaporkan berhasil melepaskan nyamuk hasil rekayasa genetika di Florida Keys, AS. Tujuan,  menekan populasi nyamuk liar pembawa penyakit di wilayah tersebut,  dan ini untuk kali pertamanya  nyamuk hasil rekayasa genetika dilepaskan di AS.

Oxitec sebelumnya merilis nyamuk Aedes aegypti yang dimodifikasi di Brasil, Kepulauan Cayman,  Panama, dan Malaysia. Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Science Alert, Kamis, 6 Mei 2021,  perusahaan ini melaporkan bahwa populasi A. aegypti lokal turun setidaknya 90 persen di lokasi tersebut, sebagaimana sebelumnya ditulis oleh Live Science. 

Baca Juga: Voyager 1 Tinggalkan Bumi 43 Tahun Silam: Masuki Ruang Antarbintang

Nyamuk  A. aegypti dapat membawa penyakit seperti Zika, demam berdarah, chikungunya, demam kuning, dan melepaskan nyamuk modifikasi:  menawarkan cara untuk mengendalikan populasi,  tanpa menggunakan pestisida. 

Nyamuk hasil modifikasi Oxitec, semuanya jantan, telah direkayasa untuk membawa gen yang mematikan.

Ketika hama yang dimodifikasi kawin dengan nyamuk betina liar,  maka gen yang mematikan diteruskan kepada  keturunannya. 

Meskipun gen tersebut tidak memengaruhi kelangsungan hidup pejantan, gen ini  mencegah keturunan betina membangun protein esensial,  dan dengan demikian menyebabkan mereka mati sebelum mencapai kedewasaan. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x