Namun, Baroud menanggapi dengan meminta sukarelawan untuk melindungi blok apartemen dan bangunan di dekatnya, dan menurut The Jerusalem Post, ratusan warga setempat, sebagian besar perempuan dan anak-anak, merespons.
Baca Juga: Serangan Bom Mobil Kabul: Parlemen 'Ngamuk', Pemerintah Dianggap Gagal!
HAMAS: Kami Menang!
Menanggapi insiden itu, pihak Hamas menyatakan: "Kami menang. Mulai sekarang kita akan membentuk rantai manusia di sekitar setiap rumah yang terancam pembongkaran."
Dalam siaran pers pada 22 November, Human Rights Watch mengecam Hamas, dengan menyatakan: "Tidak ada alasan untuk memanggil warga sipil ke tempat serangan yang direncanakan. Benar atau tidaknya rumah sebagai sasaran militer yang sah, sengaja meminta warga sipil untuk berdiri dalam bahaya adalah terlarang."
Di negara-negara Asia Tenggara, Indonesia memimpin upaya di kawasan Asean untuk Palestina.Sejak awal konflik Palestina-Israel, Indonesia selalu memimpin aksi solidaritas untuk kemerdekaan rakyat Palestina, baik dari faksi politik HAMAS yang berkuasa di Jalur Gaza maupun Fatah, yang berkuasa di Tepi Barat agar terbebas dari penjajahan Israel.
HAMAS bahkan melalui kepala biro politiknya Ismail Haniyah telah berulangkali mengirimkan sinyal untuk Indonesia, khususnya negara-negara di Asia Tenggara pada umumnya, agar terus meningkatkan dukungannya sehingga dapat mengakhiri pendudukan terhadap wilayah Palestina yang dilakukan Israel puluhan tahun.***
Sumber: Wikipedia