Palestina kian Berdarah: Teganya Bos-bos Hamas Hidup Bermewah-mewah di Qatar

- 18 Mei 2021, 15:45 WIB
 Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh /DOK.REUTERS/
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh /DOK.REUTERS/ /REUTERS

Baca Juga: Roket Hamas Disuplai dari Sudan, Hizbullah: Fabriknya Dibangun Iran

Banyak hal bergantung pada apakah partai sekuler Fatah dan Hamas,  dapat mencapai kesepakatan untuk mengatasi perpecahan pahit, yang telah mencegah upaya sebelumnya untuk mengadakan pemungutan suara.

Tapi sudah jelas citra Hamas di antara banyak warga Palestina.  Bahkan yang pernah menjadi pendukung Hamas, telah menderita sejak 2007, ketika Hamas merebut Gaza dari pasukan Abbas dalam sepekan pertempuran jalanan yang berdarah.

Sejak itu, Hamas telah mendirikan negara bayangan sendiri, dengan layanan sipil,  dan pasukan keamanannya sendiri. Negara bayangan itu telah berjuang untuk memberikan layanan dasar,  bahkan dengan ekonomi Gaza yang hancur oleh tiga perang dengan Israel dan blokade Israel-Mesir yang melumpuhkan.

Perang itu juga  telah membatasi dua juta orang di wilayah itu, yang sering disebut oleh orang Palestina sendiri sebagai 'penjara terbuka terbesar di dunia'. Bahkan, beberapa pemimpinnya telah meninggalkan Gaza,  dan tidak membantu.

Baca Juga: Palestina makin Gawat, Yordania Lindungi Situs Suci Islam dan Nasrani

Rakyat Menggerutu 

Para pemimpin Hamas yang naik pangkat dari kelompok militan bawah tanah,  telah menukar pakaian jalanan dan sepeda motor mereka,  digantikan dengan setelan bisnis dan SUV yang mengkilap.

Beberapa di antara mereka, seperti Haniyeh, telah pergi ke hotel mewah di Turki dan Qatar, meninggalkan pejabat berpangkat lebih rendah dan warga Palestina biasa. 

“Setiap tahun, situasinya berubah,  dari buruk menjadi lebih buruk,” kata Youssef Ahmed, yang bekerja di warung makan di pasar timur Kota Gaza. “Orang tidak punya uang untuk membeli barang-barang dasar kebutuhan rumah tangga.” 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah