KALBAR TERKINI- Yordania menyatakan siap melindungi situs-situs suci umat Muslim dan Nasrani di Yerusalem karena secara hukum berstatus quo. Upaya ini penting semakin mengganasnya konflik di Palestina termasuk serangan militer Israel.
Menurut Raja Yordania Abdullah II, masyarakat internasional harus bergerak secara efektif untuk menghentikan serangan Israel. Dalam pembicaraan lewat telpon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Raha Abdullah II menilai, tindakan dan provokasi Israel yang berulang-ulang terhadap rakyat Palestina, telah menyebabkan eskalasi saat ini.
Ditekankan, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Anadolu Agency, Selasa, 18 Mei 2021, tindakan Israel akan mendorong kawasan itu menuju ketegangan lebih lanjut. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Kerajaan Yordania, Abdullah II menegaskan, tidak ada alternatif solusi politik yang mengarah ke tercapainya perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan solusi dua negara.
Diharapkan adanya jaminan atas berdirinya suatu negara yang mandiri, berdaulat, dan negara itu adalah Palestina yang dianggap layak. Ini berdasarkan perjanjian perbatasan pada 1967, dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara.
Raja Abdullah II menyebut, Israel melakukan pelanggaran mengerikan di Yerusalem, terutama terhadap Masjid Al-Aqsa, dan upayanya yang dianggap secara tidak sah menggusur penduduk di lingkungan Sheikh Jarrah dari rumah mereka.
Menurut Abdullah II, berdasarkan status quo hukum dan sejarah di Yerusalem, maka Yordania akan terus mengerahkan semua upaya untuk melindungi situs suci Islam dan Nasrani di Yerusalem.
Adapun korban tewas dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung, telah meningkat menjadi 212, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Senin, 17 Mei 2021.