Palestina makin Gawat, Yordania Lindungi Situs Suci Islam dan Nasrani

- 18 Mei 2021, 12:25 WIB
SURAT KEPADA KHAMENEI - Sejumlah kelompok perlawanan dan pejuang Palestina dalam surat terpisah kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengapresiasi ucapannya tentang Palestina dalam pidato Hari Suci Internasional Quds./PHOTO &  CAPTION: IRNA/
SURAT KEPADA KHAMENEI - Sejumlah kelompok perlawanan dan pejuang Palestina dalam surat terpisah kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengapresiasi ucapannya tentang Palestina dalam pidato Hari Suci Internasional Quds./PHOTO & CAPTION: IRNA/ /IRNA

Dikutip   dari IRNA, Selasa, 18 Mei 2021, Kantor Pelestarian dan Publikasi Karya Ayatollah Khamenei Agung telah melaporkan di situs webnya bahwa lima gerakan perlawanan Palestina secara tertulis menyatakan menghargai sikap Iran pada Hari Quds sebagai tidak mengakui legitimasi Zionis, dan menekankan kelanjutan perlawanan hingga pembebasan Quds Suci sebagai peta jalan untuk pembebasan Palestina. 

Kelima organisasi ini, antara lain, Kantor Pusat dan Kantor Politik Front Pembebasan Rakyat Palestina, Gerakan Fatah Intifada,  dan Koalisi Pasukan Palestina dalam surat-surat itu menyebut Iran sebagai poros gerakan perlawanan negara-negara Islam, yang juga memperingati Martir Haj Qassem Soleimani, yang ditujukan untuk mempertahankan cita-cita Palestina. 

Soleimani adalah perwira militer Iran di Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Pada 1998 hingga kematiannya pada 2020, Soleimani adalah komandan Pasukan Quds, sebuah divisi IRGC,  yang bertanggung jawab atas operasi militer ekstrateritorial dan klandestin.

Di tahun-tahun terakhirnya menjelang tewas oleh serangan pauskan kaoalisi ibnternasional pimpinan AS, Soleimani menjawab beberapa analis sebagai tangan kanan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, dan juga orang terkuat kedua di Iran.  

Pemimpin tertinggi Iran dalam pidatonya pada Hari Quds, Jumat, 7 Mei 2021, yang disiarkan dalam bahasa Persia dan Arab di jaringan radio dan televisi luar negeri Iran merujuk pada pertumbuhan kualitatif,  dan kuantitatif dari kekuatan gerakan perlawanan, yang telah mengubah keseimbangan. kekuatan yang mendukung dunia Islam. 

Pidato itu menekankan tentag rentang hidup Israel yang dituding sebagai rezim Zionis yang dianggap berada di lereng yang menurun. Logika kampanye melawan rezim perampas adalah melanjutkan perlawanan hingga referendum di antara seluruh warga Palestina yang tinggal di Palestina maupun luar negeri guna, memutuskan sistem politik Palestina di masa depan.  

Kantor Media Diserang, Prancis  Minta Klarifikasi

Sementara masih dari Anadolu Agency, Presiden  Prancis Emmanuel Macron pada Senin, mendesak Israel menjelaskan alasan di balik serangan udara ke sebuah gedung di Gaza yang menampung organisasi media.

Ditegaskan pula bahwa Paris sedang berupaya menegakkan gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung dalam konflik Israel-Palestina. 

"Keselamatan para jurnalis,  dan mereka yang bekerja untuk kebebasan berbicara dan berekspresi ... perlindungan mereka memang merupakan tanggung jawab yang sangat penting," kata Macron pada jumpa pers di sela-sela konferensi untuk Sudan di Paris. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah