KALBAR TERKINI - Gerakan Perlawanan Islam (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya/Hamas) diyakini kuat dibekingi oleh Republik Islam Iran baik pendanaan maupun persenjataan. Iran memanfaatkan hubungan baiknya dengan Sudan, dan membangun fabrik persenjataan termasuk rudal atau roket untuk Hamas di Sudan.
Prediksi ini, antara lain, dikaitkan kenyataan bahwa dari sekitar tiga ribu roket yang ditembakkan oleh Hamas sejak pertama kali menyerang Israel, Senin, 10 Mei 2021, harga totalnya jutaan dolar AS, yang mustahil dibiayai sendiri oleh Hamas.
Hamas -gerakan perlawanan yang dicap teroris oleh Israel, AS, Jepang, Uni Eropa, dan Kanada- diklaim sudah menyiapkan sekitar 14 ribu roket baik berjarak tembak jauh dan dekat.
Baca Juga: Palestina makin Gawat, Yordania Lindungi Situs Suci Isam dan Nasrani
Dari total jumlah itu, sekitar tiga ribu unit sudah ditembakkan sejak 10 Mei 2021 lalu, dan Hamas dianggap masih dalam posisi membahayakan bagi Israel hingga pekan depan.
Sebuah analisa di media independen Israel The Jerusalem Post, Senin, 17 Mei 2021, menyebutkan,bahwa dari hampir 3.000 roket yang ditembakkan selama seminggu terakhir - dari 14.000 yang diyakini dimiliki Hamas - hanya beberapa ratus yang merupakan roket jarak jauh.
Pakar rudal Israel, Uzi Rubin dan Tal Inbar mengakui, beberapa peluncur roket Hamas memiliki kemampuan multi-barel, yakni mampu menembakkan antara empat dan sembilan roket sekaligus.
Hanya saja, Rubin -yang dianggap sebagai salah satu bapak pertahanan rudal Israel- menambahkan, roket 'terbaik' Hamas pun relatif mudah dibuat, murah, dan tidak dikenal karena jangkauannya yang tidak luas.
Baca Juga: China Mendarat di Mars: Robotnya langsung 'Jalan-jalan'