Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price menyatakan keprihatinan pihaknya.
PBB, Prancis, Singapura dan Inggris juga mengutuk kekerasan itu. Menteri Inggris Dominic Raab menyatakan, penembakan terhadap pengunjuk rasa adalah sudah di luar batas. Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan di Twitter bahwa kekuatan mematikan tidak dapat diterima.
AS, Inggris, Kanada dan Selandia Baru telah mengumumkan sanksi dengan memfokuskan kepada para pemimpin militer, tetapi para jenderal telah lama menepis adanya tekanan asing.
Suu Kyi menghadapi tuduhan melanggar Undang-undang Penanggulangan Bencana Alam Myanmar serta mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal. Tokoh kharismatis Myanmar ini akan menghadiri sidangnya pada 1 Maret 2021.***
Sumber: Reuters