Terutama dari tindakan penipuan yang menggunakan data nasabah yang tersimpan dalam kartu.
Data dalam kartu dengan strip magnetik mudah untuk dicuri para kriminal, tindakan ini biasa disebut dengan skimming.
Baca Juga: Bank Mandiri Turunkan Suku Bunga 25-250 BPS
Sedangkan keberadaan teknologi chip membuat kartu tidak mudah ditiru.
Mengakses data di dalam kartu tersebut pun hanya bisa didapatkan setelah memasukkan PIN seperti yang telah kami sebutkan di atas sehingga kartu dengan chip memiliki proteksi ganda.
Tidak seperti kartu magnetik yang menyimpan sejumlah data statis tentang kartu dan akun pemiliknya, kartu dengan chip lebih “pintar” dan memroduksi kode yang unik setiap kali ia digunakan.
Cara kerjanya kurang lebih mirip seperti komputer, yakni saat Anda menggunakan kartu dengan chip, kartu tersebut akan “berdialog” dengan unit POS.
Setelah “dialog” usai, kartu akan membuat cryptogram atau angka dinamis.
Baca Juga: Sahamnya Terus Naik Tiga Pekan Terakhir, Dirut Bank Neo Comerence: Ini Bentuk Kepercayaan Masyarakat
Setiap kali Anda bertransaksi dengan kartu chip tersebut, akan muncul serangkaian nomor yang dikirimkan ke bank atau institusi perbankan yang bersangkutan.