Di Balik 'Fast Food': Daging Bercampur Kotoran hingga Kardiovaskular

- 22 Mei 2021, 22:55 WIB
BAHAYA -  Karena kandungan lemaknya, makanan cepat saji berimplikasi pada kesehatan yang buruk dan berbagai masalah kesehatan yang serius seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular./MIDICOMP DARI PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS
BAHAYA - Karena kandungan lemaknya, makanan cepat saji berimplikasi pada kesehatan yang buruk dan berbagai masalah kesehatan yang serius seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular./MIDICOMP DARI PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS /MIDICOMP DARI PIXABAY

KALBAR TERKINI - Pusat distribusi McDonald's di Inggris, didemo kelompok Pemberontakan Hewan (Animal Rebellion/AR), Sabtu,  22 Mei 2021. Alih-alih industri daging dan susu menghancurkan bumi, AR menuntut seluruh jaringan McDonald's beralih ke makanan nabati.

Resto-resto makanan cepat modern memang kerap dihajar kritik dari kalangan pemerhati lingkungan hidup dan hewan. Kritik ini termasuk klaim efek kesehatan yang negatif, kekejaman terhadap hewan, kasus eksploitasi pekerja, pemasaran yang ditargetkan untuk anak-anak, dan klaim degradasi budaya melalui pergeseran pola makan masyarakat dari makanan tradisional.

Resto makanan cepat saji mendapat kecaman dari kelompok konsumen, seperti Pusat Sains untuk Kepentingan Umum, kritikus makanan cepat saji lama atas masalah,  seperti kandungan kalori, lemak trans, dan ukuran porsi.

Ilmuwan sosial telah menyoroti bagaimana keunggulan narasi makanan cepat saji dalam legenda urban populer menunjukkan bahwa konsumen modern memiliki hubungan yang ambivalen (ditandai dengan rasa bersalah) dengan makanan cepat saji, terutama dalam kaitannya dengan anak-anak.

Beberapa dari kekhawatiran ini telah membantu meningkatkan pergerakan makanan dan makanan lokal yang lambat. Gerakan-gerakan ini berusaha untuk mempromosikan masakan dan bahan-bahan lokal, dan secara langsung menentang hukum dan kebiasaan yang mendorong pilihan makanan cepat saji.

Baca Juga: McDonald's Inggris Didemo: Beralih ke Makanan Nabati!

Sistem Pernafasan dan Syaraf Pusat

Para pendukung gerakan slow food mencoba mendidik konsumen tentang apa yang anggotanya anggap sebagai manfaat lingkungan, nutrisi, dan rasa dari makanan lokal yang segar.

Banyak makanan cepat saji kaya kalori karena mengandung banyak mayones, keju, garam, daging goreng, dan minyak, sehingga mengandung kandungan lemak yang tinggi (schlosser). Konsumsi bahan berlemak yang berlebihan seperti ini menyebabkan pola makan tidak seimbang.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis

Sumber: McDonalds


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah