Teroris Papua Jangan Mimpi Merdeka, Mahfud: Tak Dibahas di Forum Resmi Internasional

- 3 Mei 2021, 18:04 WIB
TIDAK DIAKUI -  Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, tidak satu pun forum resmi internasional termasuk di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengangkat permasalahan lepasnya Papua dari NKRI./FOTO:  FREE WEST PAPUA/CAPTION: OKTAVIANUS C/
TIDAK DIAKUI - Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, tidak satu pun forum resmi internasional termasuk di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengangkat permasalahan lepasnya Papua dari NKRI./FOTO: FREE WEST PAPUA/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

JAKARTA - Tidak satu pun forum resmi internasional termasuk di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengangkat permasalahan lepasnya Papua dari NKRI. Sebab, seluruh negara dunia menghormati putusan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2504 Tahun 1969 tentang Penentuan Pendapat Rakyat Papua.

Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan,  resolusi PBB tersebut  menegaskan, Papua termasuk Papua Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI.

"Ini karena seluruh negara di dunia menghormati putusan Resolusi Majelis Umum PBB," tegasnya dalam Rapat Koordinasi Virtual MPR RI bersama Kemenko Polhukam, Polri, TNI, dan BIN, di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.

Sementara Kepala Badan Intelijen Strategis TNI,  Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto mengingatkan bahwa isu kemerdekaan Papua,  tidak berdiri sendiri oleh internal KKB maupun Organisasi Papua Merdeka (OPM) di dalam negeri.

Baca Juga: China 'Tweet' Karikatur 'anti-Semit': Hubungan dengan Israel Terancam Retak

"Melainkan ada campur tangan dari jaringan internasional di luar negeri. Seperti keberadaan Benny Wenda di Inggris, hingga Veronica Koman di Australia, penerima beasiswa LPDP, yang paspornya sudah dicabut pemerintah Indonesia dan ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," tegasnya, sebagaimana rilis dari Ketua MPR RI yang dibagi ke grup Whatsupp Forum Redaktur, Senin.

Menanggapi hal itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, untuk menumpas para teroris KKB, maka TNI-Polri harus menerjunkan kekuatan penuh. Disebutkan, ibarat keringkan sumber air kolam untuk bisa tangkap ikan.

"Air kolam adalah sarana dan prasarana pendukung kelompok teroris, sementara ikannya adalah teroris KKB. Setelah memukul mundur,  dan menguasai kembali berbagai desa dari cengkraman para teroris KKB, pemerintah perlu memasifkan kembali pembangunan di Papua,  sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2020 dan Keppres Nomor 20 Tahun 2020," kata Bamsoet -panggilan akrabnya- yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila.

Baca Juga: Siapakah Keluarga Glazer? Pemilik Manchester United Yang Ditolak Sejak Akuisisi MU 16 Tahun Lalu

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x