Selain itu, teroris Papua merusak sekolah dan rumah-rumah warga. Bahkan KKB membakar rumah anggota DPRD di Kampung Beoga.
Dari data yang diperoleh IPW, teroris Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak misalnya, memiliki 30 pucuk senjata api, terdiri dari berbagai merek, mulai dari laras panjang hingga pistol genggam, di antaranya SS1 hingga M16.
Teroris Papua terlihat cukup solid dan terafiliasi hanya pada satu kelompok, yakni OPM. Berbeda dengan teroris non-Papua, yang terdiri dari lima kelompok, yakni Negara Islam Indonesia (NII), yang berkembang sejak pasca kemerdekaan Indonesia, Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK).
Sejak Januari hingga Maret 2021, Tim Densus 88 Polri sudah berhasil menangkap 94 terduga teroris non-Papua. "Tentunya, setelah pemerintah menetapkan KKB sebagai teroris Papua, publik menunggu gebrakan operasi pencegahan, dan penindakan terorisme oleh Densus 88 di Bumi Cenderawasih itu," tegas IPW.
Ditegaskan, publik menunggu kemampuan Tim Densus 88 Polri dalam menaklukkkan gunung dan rimba raya, tempat persembunyian teroris Papua. Selama ini Tim Densus 88 Polri sudah berhasil menahlukkan teroris non- Papua, yang bersembunyi di rumah-rumah kontrakan padat penduduk di perkotaan, dan kini 'medan tempur baru' menunggu Densus 88.***
Sumber: Siaran Pers Ketua MPR RI & Ketua Presidium IPW