Teroris Papua Jangan Mimpi Merdeka, Mahfud: Tak Dibahas di Forum Resmi Internasional

- 3 Mei 2021, 18:04 WIB
TIDAK DIAKUI -  Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, tidak satu pun forum resmi internasional termasuk di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengangkat permasalahan lepasnya Papua dari NKRI./FOTO:  FREE WEST PAPUA/CAPTION: OKTAVIANUS C/
TIDAK DIAKUI - Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, tidak satu pun forum resmi internasional termasuk di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengangkat permasalahan lepasnya Papua dari NKRI./FOTO: FREE WEST PAPUA/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

"Mustahil membangun bumi Papua, jika eskalasi aksi kekerasan tidak kunjung usai. Negara harus hadir, memastikan hak rakyat Papua menikmati hasil pembangunan, tidak terberangus oleh ancaman sekelompok orang. Karenanya, pendekatan soft power tetap diutamakan, namun tatkala kondisi memaksa, tindakan tegas dan terukur,  harus diimplementasikan, melalui tindakan represif,  demi melindungi rakyat Papua," tegas Bamsoet.

Ditambahkan, kini terjadi peningkatan intensitas aksi teror KKB, yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kelompok teroris. Mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 bahwa teroris adalah siapapun yang merencanakan, menggerakkan, dan mengorganisasikan terorisme.

"Data Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan mencatat, selama tiga tahun terakhir, tidak kurang dari 110 warga menjadi korban teror KKB. Sebanyak 95 orang di antaranya meninggal dunia, terdiri dari warga biasa sebanyak 59 orang, personil TNI sebanyak 27 orang, dan personil Polri sebanyak 9 orang," ujar Bamsoet.

Turut serta para Wakil Ketua MPR RI, antara lain,  Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Lestari Moerdijat, Hidayat Nur Wahid, dan Arsul Sani. Hadir pula Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto, Wakil Kepala Polri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, dan Ketua MPR RI For Papua Yorrys Raweyai.

IPW: Lebih Bengis dan Terlatih

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan, Tim Densus 88 Anti Teror Polri harus segera bergerak menunjukkan prestasinya, setelah pemerintah menetapkan KKB Papua sebagai gerakan teroris.

Ketua Presdium IPW Neta S Pane menyatakan, sebulan setelah penetapan bahwa KKB adalah teroris maka saatnya Tim Densus 88 Polri bisa turun ke Papua untuk membersihkan aksi KKB yang meresahkan masyarakat.

"Minimal melokalisir gerakan kelompok teror ini. namun perlu diiingatkan bahwa teroris Papua lebih bengis, lebih terlatih, lebih solid,  dan lebih canggih persenjataannya ketimbang teroris non-Papua," tegasnya.

Menurut pihak IPW,  teroris Papua seakan telah menorehkan fenomena baru dalam sejarah terorisme di mana seorang jenderal bisa terbunuh dalam serangan teroris. Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, Minggu,  25 April 2021,  menjadi sejarah pertama adanya seorang perwira tinggi TNI yang tewas dalam konflik di Papua.

Kasus ini juga dinilai telah menunjukkan bahwa teroris Papua sepertinya memiliki penembak jitu yang terlatih dengan senjata mumpuni. Ulah bengis mereka terlihat juga pada pekan pertama April 2021 di mana teroris Papua sudah menewaskan warga dari berbagai kalangan, mulai guru, siswa hingga tukang ojek di Kabupaten Puncak.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah