Lagi, Amerika 'Berdarah': Lemahnya Pengawasan Senpi ATF

- 21 April 2021, 04:18 WIB
LEMAHNYA KONTROL SENPI - Kontrol atas penggunaan senjata api (senpi) berikut amunisinya di AS tergolong lemah oleh Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF)./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS
LEMAHNYA KONTROL SENPI - Kontrol atas penggunaan senjata api (senpi) berikut amunisinya di AS tergolong lemah oleh Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF)./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

WEST HEMPSTEAD, KALBAR TERKINI - Kontrol atas penggunaan senjata api (senpi) berikut amunisinya di AS tergolong lemah menyusul kerap terjadinya intervensi politik dalam tugas yang seharusnya dijalankan oleh Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF).

Biro ini merupakan otoritas penegak hukum di Departemen Kehakiman AS  yang berwenang untuk urusan persenjataan.  Dalam insiden maut penembakkan massal yang terjadi sepanjang Maret-April 2021, dari catatan Kalbar-Terkini.com,  sebagian tersangka diduga kuat memiliki masalah kejiwaan, yang seharusnya dilarang menggunakan senjata api, berdasarkan Undang-undang Pengendalian Senjata (The Gun Control Act/ GCA) di AS, yang disahkan pada 1968. 

Insiden maut yang terbaru terjadi pada   Selasa, 20 April 2021 waktu setempat, atau Rabu, 21 April 2021 pagi Waktu Indonesia Bagian Barat. Penembakan terjadi sekitar pukul 11:15 pagi di dalam kantor di lantai atas supermarket Stop & Shop di West Hempstead, yang menewaskan manajer toko.

Long Island  sendiri adalah pulau besar berpenduduk padat di lepas Pantai Timur AS, Negara Bagian New York, yang membentang dari Pelabuhan New York, 0,56 kilometer dari Pulau Manhattan dan memanjang ke arah timur ke Samudera Atlantik Utara. Pulau ini terdiri dari empat county.

Baca Juga: Jerman 'Uber Alles': Semboyan Bayern & Dortmund Tepis Liga Super Eropa

Baca Juga: Digantikan Puteranya: Presiden Chad Dibunuh karena Kudeta?

Baca Juga: Kaum Wanita, Waspadai Loker di Dubai!

 

Dikutip dari The Associated Press, Rabu pagi,  karyawan supermarket bernama Gabriel DeWitt Wilson (31) awalnya masuk ke kantor Stop & Shop kemudian menembak tiga pekerja toko kelontong itu, dan menewaskan manajer toko, yang namanya belum dipublikasikan. Kedua orang yang terluka dirawat di rumah sakit, dan dalam keadaan sadar serta waspada.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x