KALBAR TERKINI - Komandan Junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, seorang militer bermoral rendah yang hanya berani membunuh rakyat sendiri, seharusnya malu hati. Ini jika si jenderal kuper dan berdarah dingin, mengetahui tentang jiwa ksatria Presiden Chad, Idriss Deby (68).
Deby dilaporkan tewas akibat luka-luka ketika memimpin langsung salah satu unit militer Chad untuk bertempur di garis depan melawan milisi pemberontak dari Front for Change and Concord in Chad (FACT) di utara negaranya, Selasa, 20 April 2021, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Mehr News Agency (MNA) yang juga melansir berita ini dari AFP, Sputnik, dan Twitter dari Sky News. .
Menurut Juru bicara militer Chad, Azem Bermandoa Agouna, Deby meninggal saat melindungi integritas teritorial negara. Deby dikonfirmasi terluka berat dalam bentrokan senjata dan meninggal di rumah sakit sebagaimana pula diumumkan oleh stasiun televisi resmi Chad.
Baca Juga: Kaum Wanita, Waspadai Loker di Dubai!
Baca Juga: Pastikan Keamanan Operasional, Bandara Internasional Supadio Gandeng Pangkalan TNI AU Supadio
Baca Juga: Antisipasi Pemulangan Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Siapkan Jalur Khusus
Perwira Militer yang Patriotik
Marshal Idriss Deby Itno atau dipanggil Idris Daybī Itnu, lahir pada 18 Juni 1952 di Desa Berdoba, sekitar 190 kilometer dari Fada di Chad utara, dikenal sebagai seorang politikus Chad, sekaligus perwira militer yang menjabat Presiden Chad sejak 1990 hingga akhir hayatnya.
Dikutip dari Wikipedia, Deby menjabat Kepala Patriotik Gerakan Keselamatan Chad dari kelompok etnis Zaghawa. Dia mengambil alih kekuasaan ketika memberontak melawan Presiden Hissene Habre pada Desember 1990.