In Memoriam Idriss Deby: Presiden Perkasa yang Bertempur Langsung di Garis Depan!

- 20 April 2021, 20:19 WIB
TETAP GAGAH - Presiden Chad, Idriss Deby Itno masih gagah dalam seragam milter padahal sudah berusia 68 tahun. Kepada media dalam dan luar negeri, anak gembala miskin ini tidak merahasiakan fakta bahwa terkadang dia melihat kekuasaan sebagai sangkar berlapis emas./PHOTO: THE AFRICA REPORT/
TETAP GAGAH - Presiden Chad, Idriss Deby Itno masih gagah dalam seragam milter padahal sudah berusia 68 tahun. Kepada media dalam dan luar negeri, anak gembala miskin ini tidak merahasiakan fakta bahwa terkadang dia melihat kekuasaan sebagai sangkar berlapis emas./PHOTO: THE AFRICA REPORT/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Karena ketiganya adalah etnis Zaghawa, Habre memulai kampanye yang melawan kelompok tersebut, yang menyebabkan ratusan orang ditangkap, disiksa, dan dipenjarakan.  Puluhan orang tewas dalam penahanan atau dieksekusi mati.

Pada 2016, karena kejahatannya maka Habre diusut oleh  pengadilan internasional yang dibentuk khusus di Senegal.

Setelah Deby memberikan informasi rinci tentang operasi CIA di Chad ke Libya, Gaddafi menawarkan bantuan militer bagi Deby untuk merebut kekuasaan di Chad, sebagai ganti tawanan perang Libya.

Deby juga melarikan diri ke Sudan pada 1989,  dan membentuk Gerakan Keselamatan Patriotik, sebuah kelompok pemberontak dukungan  Libya dan Sudan.

Kelompok ini kemudian memulai operasi melawan Habre, dan pada 2 Desember 1990 berhasil, menggulingkan Habre.

Dalam Pemilihan Presiden Chad 2021, Deby memenangkan masa jabatan keenamnya sebagai presiden, ketika hasilnya  diumumkan pada 19 April 2021, dengan 79,32 persen suara.

Pada Februari 2021, pasukan keamanan berusaha untuk menangkap pemimpin oposisi Yaya Dillo Djerou , dan Djeru mengklaim lima anggota keluarganya terbunuh dalam upaya ini, dan pemerintah melaporkan bahwa hanya tiga orang yang terbunuh.

Sebagian besar lawan politik telah mundur dari pemilu, mendesak boikot, menuduh serangan dan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan keamanan selama protes anti-pemerintah.

Alih-alih memberikan pidato kemenangan, Deby pergi mengunjungi tentara Chad di garis depan untuk memerangi serbuan pemberontak utara.

Di garis depan inilah Deby menderita cedera kemudian tewas pada 20 April 2021.***

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah