KALB AR TERKINI - Kaum wanita di Indonesia harus waspada jika mendapat tawaran dari iklan lowongan kerja (loker) di Dubai, Ibu Kota Uni Emirat Arab (UEA). Diduga, sebuah sindikat perdagangan wanita jaringan UEA-Suriah sedang aktif beraksi di Dubai.
Sindikat ini menjebak banyak pekerja migran wanita dari Asia Tenggara, yang buntutnya dijual sebagai budak ke negara lain, Suriah. Diduga, konsumennya adalah sisa-sisa gerombolan teroris ISIS yang masih tersisa di sejumlah wilayah tersembunyi di Suriah.
Dijadikan negara transit, daya tarik UEA sengaja dijual supaya para korban tertarik karena akan dipekerjakan dengan upah sangat menggiurkan di negara kaya minyak ini, sebagaimana dialami tiga wanita pekerja migran Filipina yang terjebak kemudian dijadikan budak seks ketika dideportasi paksa ke Suriah.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Operasional, Bandara Internasional Supadio Gandeng Pangkalan TNI AU Supadio
Baca Juga: Perketat Jalur di Perbatasan, Satgas Khusus Gelar Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di PLBN
Baca Juga: Pesan Kasdim 1202/Singkawang saat Apel Pagi, Jaga Kesehatan, Kekompakan, dan Jangan Lupa Olahraga
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Syrian Observer, Selasa, 20 April 2021, tiga wanita pekerja Filipina ini akhirnya lolos dari kejahatan perdagangan manusia, dan berhasil dipulangkan, menurut Kantor Berita Filipina, Philippine News Agency (PNA).
Dalam sebuah pernyataan otoritas terkait Filipina, para repatriat itu adalah bagian dari gelombang keempat orang Filipina yang dibantu oleh pemerintah Filipina dari Suriah. Menurut Kementerian Luar Negeri Filipina, pihaknya akan membantu tiga korban perdagangan manusia Filipina saat mereka memulai hidup baru di Filipina.
Sebelum tiba di Tanah Air, para korban tinggal di penampungan Kedutaan Besar Filipina di Damaskus, Ibu Kota Suriah. Ketiganya dilaporkan takut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap orang-orang yang memperdagangkan mereka.