Digantikan Puteranya: Presiden Chad Dibunuh karena Kudeta?

- 20 April 2021, 23:52 WIB
 MILITER CHAD -  Prajurit Pasukan Khusus Chad berpartisipasi dalam Flintlock 2017 Distinguished Pengunjung Day 15 Maret 2017 di N'Djamena, Beredar isu bahwa Presiden Idriss Deby dikudeta ketika tewas./PHOTO: RICHARD  BUMGARDNER /KOMANDO AFRIKA AS VIA THE DEFENSE POST/
MILITER CHAD - Prajurit Pasukan Khusus Chad berpartisipasi dalam Flintlock 2017 Distinguished Pengunjung Day 15 Maret 2017 di N'Djamena, Beredar isu bahwa Presiden Idriss Deby dikudeta ketika tewas./PHOTO: RICHARD BUMGARDNER /KOMANDO AFRIKA AS VIA THE DEFENSE POST/ /Richard Bumgardner/U.S. Africa Command

N'DJAMENA, KALBAR TERKINI - Beberapa jam setelah wafatnya Idriss Deby Itno (68) , jabatan Presiden Chad langsung diserahkan oleh pihak militer kepada Mahammat (37), putera Deby. Sontak, pergantian  kilat ini langsung menimbulkan kecaman dari kalangan pegiat Hak Azasi Manusia (HAM) yang berbasis di Afrika Selatan.

Pengumuman militer,  yang disiarkan oleh stasiun televisi dan radio di seantero Chad, Selasa, 20 April 2021, disebut oleh pegiat HAM sebagai tidak sah. Sebab  di bawah hukum Chad, masa jabatan presiden petahana yang meninggal,  diselesaikan bukan oleh anggota keluarga, melainkan  oleh Majelis Nasional Chad.

Deby  meninggal karena luka yang dideritanya selama kunjungan ke pasukan garis depan yang sedang memerangi  kelompok pemberontak yang kurang dikenal.

Baca Juga: In Memoriam Idriss Deby: Presiden Perkasa yang Bertempur Langsung di Garis Depan!

Baca Juga: Apes, Pemburu Gading Ini 'Ditakdirkan' Tewas Diinjak Kawanan Gajah

Baca Juga: Bahaya Tendangan 'Kungfu' Selama Tes PCR ke Unta Penyebar CoV

Kunjungan ini hanya beberapa jam setelah Deby memenangkan pemilihan presiden yang akan memberinya enam tahun lagi masa jabatan setelah berkuasa selama lebih tiga dekade.

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, militer dengan cepat mengumumkan putra Presiden Idriss Deby Itno sebagai pemimpin sementara negara Afrika tengah, menggantikan ayahnya.

Beberapa pengamat segera mempertanyakan rangkaian peristiwa yang mengarah ke pengumuman itu. Ayo Sogunro, seorang pengacara Nigeria di Pusat HAM yang berbasis di Afrika Selatan, menyatakan bahwa di bawah hukum Chad, masa jabatan presiden petahana yang meninggal diselesaikan bukan oleh anggota keluarga tetapi oleh Majelis Nasional.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x