Guru maupun dosen sudah mau mengajar meskipun tingkat kesejahteraan sangat rendah.
Para guru bertahan karena prinsip mengabdi dan mencintai Tanah Air, tambah ketua umum PGRI tersebut.
Semetara itu, hebohnya penghapusan tunjangan profesi ini membuat ragam komentar dan rasa kecewa dari kalangan dosen dan guru.
Umumnya mereka menolak keras dihapuskannya tunjangan profesi ini.
Apalagi dalam kondisi ekonomi Indonesia yang tak terlalu baik saat ini.
“Tunjangan sertifikasi yang didapat oleh guru atau pun dosen merupakan imbalan yang pantas diterima sebagai bentuk penghargaan dari hasil kinerja Tri Darma yang menjadi tuntutan untuk wajib dilaksanakan,” ungkap Isye Selvianti, Dosen Politap Ketapang.
Dia menambahkan bahwa dengan penghapusan sertifikasi atau tunjangan profesi pastinya akan mematikan guru dan dosen untuk produktif.***