Proyek Nuklir Iran kian Ngeri: Tolak Serahkan Rekaman ke PBB

- 1 Juni 2021, 22:09 WIB
NUKLIR IRAN -  Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk Organisasi Internasional di Wina,  Kazem Gharibabadi (kiri) dan ilustrasi dunia kiamat akibat senjata nuklir./FOTO: IRNA/PIXABAY/CAPTION & GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS/
NUKLIR IRAN - Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk Organisasi Internasional di Wina, Kazem Gharibabadi (kiri) dan ilustrasi dunia kiamat akibat senjata nuklir./FOTO: IRNA/PIXABAY/CAPTION & GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS/ /IRNA/PIXABAY

Baca Juga: 4 Manfaat Sholat Tahajud, Mulai Dari Mendekatkan Diri Kepada Allah hingga Menghapus Dosa

Hanya saja, rekaman tersebut tidak akan tersedia untuk IAEA, hingga  sanksi AS terhadap Iran dicabut.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran bahkan sudah mengeluarkan pernyataan pada 24 Mei 2021 yang mengumumkan perpanjangan perjanjian tiga bulan dengan IAEA. Pernyataan tersebut, bagaimanapun, menegaskan bahwa Iran masih akan menghentikan implementasi sukarela dari Protokol Tambahan, berdasarkan undang-undang parlemen untuk melindungi kepentingan bangsa Iran. 

IAEA Klaim tak Diberi Akses

Hanya saja, pernyataan Iran ini setidaknya berkawan dengan pernyataan IAEA. Dikutip dari The Associated Press,  Senin, 31 Mei 2021, IAEA mengklaim pihaknya belum dapat mengakses data penting untuk memantau program nuklir Iran sejak akhir Februari 2021. "Ini terjadi ketika Republik Islam Iran mulai membatasi inspeksi internasional terhadap fasilitasnya," kata pihak badan itu, Senin.

IAEA dalam sebuah dokumen rahasia yang didistribusikan ke negara-negara anggota dan dilihat oleh The Associated Press menegaskan bahwa pihaknya 'tidak memiliki akses ke data dari monitor pengayaan online dan segel elektroniknya, atau memiliki akses ke rekaman pengukuran yang didaftarkan oleh instalasinya. perangkat pengukuran', sejak 23 Februari 2021.

Baca Juga: Korut Ancam Perbesar Persenjataan Nuklir, Rudalnya Sanggup Jangkau Negara AS

Sementara pihak IAEA dan Iran sebelumnya mengakui bahwa pembatasan itu membatasi akses ke kamera pengintai di fasilitas Iran. Laporan pada Senin ini juga menunjukkan bahwa IAEA melangkah lebih jauh.

IAEA juga mengakui bahwa pihaknya hanya dapat memberikan perkiraan cadangan nuklir Iran secara keseluruhan,  karena negara ini terus memperkaya uranium ke tingkat tertinggi yang pernah ada.

Iran mulai membatasi inspeksi dalam upaya untuk menekan pemerintah Presiden AS Joe Biden untuk mencabut sanksi melumpuhkan,  yang diberlakukan kembali setelah Presiden Donald Trump menarik diri secara sepihak pada 2018, dari Kesepakatan Nuklir 2015.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah