KALBAR TERKINI – Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni yang ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Peringatan hari lahir Pancasila yang menjadi pengingat awal dirumuskannya dasar negara Republik indonesia.
Sejumlah tokoh dianggap berperan dalam perumusan Pancasila, di antaranya Ir Soekarno,Mohammad Yamin, Dr.Soepomo.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Berikut Implementasi Lima Sila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pertama Ir Soekarno,Ir Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, Soekarno menempuh pendidikan di Eerste Inlandse School, sekolah tempat ayahnya bekerja.
Pada Juni 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hogere Burger School (HBS).
Pada 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur Pemikiran dan perjuangannya ketika berada di Surabaya terasah oleh HOS Cokroaminoto.
Di sana, Soekarno banyak bertemu dengan tokoh Sarekat Islam, kemudian tergabung dalam Tri Koro Dharmo dan Budi Utomo.
Di sana, Soekarno banyak bertemu dengan tokoh Sarekat Islam, kemudian tergabung dalam Tri Koro Dharmo dan Budi Utomo.
Baca Juga: Sosialisasi Empat Pilar, Maria Goreti: Pancasila Menyatukan Kita dan sebagai Anugerah Terbaik Bangsa
Soekarno juga tercatat sebagai anggota BPUPKI. Saat sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan pidato dan mengemukakan gagasan mengenai dasar negara yang terdiri dari 5 butir.
Soekarno menamakan gagasan tersebut dengan Pancasila, Panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip.
Gagasan Soekarno yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selanjutnya,Dr Soepomo Dr, Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah.berasal dari keluarga priyayi, ia mendapatkan kesempatan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
Pendidikannya diawali di di ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920), dan menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool di Batavia pada tahun 1923.
Pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945, giliran Soepomo yang mengungkapkan rancangannya soal dasar negara.
Rancangan versi Soepomo meilputi: persatuan,kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Tokoh terakhir selanjutnya adalahMohammad Yamin, Mohammad Yamin lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Karirnya berawal saat bergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond.
Moh Yamin juga terlibat menyusun ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II.