Perang Hamas-Israel Diprediksi Berkobar: Pasca Koalisi  Pecat Netanyahu!

- 30 Mei 2021, 20:04 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/ /MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS

KALBAR TERKINI - Gencatan senjata Hamas-Israel lewat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Jumat, 21 Mei 2021 diprediksi terancam batal alias meletusnya kembali pertempuran. Ini terjadi jika koalisi partai-partai oposisi, lawan dari kubu Partai Likud pimpinan Netanyahu,  berhasil membentuk pemerintahan baru Israel, Rabu, 2 Juni 2021.

Hal ini karena Yair Lapid, pemimpin Yesh Atid,  partai politik sentris di Israel -saingan utama Partai Likud, dan politikus ulung saingan Netanyahu- dikenal sangat vokal menentang gencatan senjata yang mengkahiri perang  11 hari Hamas-Israel, 10-21 Mei 2021.

Gencatan senjata tersebut dinilainya dilakukan sepihak oleh Israel, mempermalukan Israel sendiri, karena diprovokasi oleh Hamas dan gerakan-gerakan perlawanan lain di Palestina,  sebagai kekalahan Israel.

Lapid mengkritik Netanyahu atas apa yang disebutnya sebagai kegagalan untuk mengindahkan permintaan Pemerintah AS,  yang menyerukan gencatan senjata senjata dengan Hamas. Dengan gencatan senjata yang dimulai oleh Israel, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Newsweek, Minggu, 30 Mei 2021, Netanyahu dinilai telah menempatkan hubungan AS-Israel dalam bahaya.

Baca Juga: Persekutuan Gereja Indonesia Jangan Mau Diperalat Novel Baswedan

AS telah meminta Israel untuk mengakhiri pertempuran,  dan menyetujui gencatan senjata. Netanyahu memang sempat menolak permintaan AS tersebut, dan tampaknya bertekad untuk menimbulkan kerusakan maksimum terhadap Hamas dalam perang yang dapat menyelamatkan karir politiknya,  sebagiamana pula dilansir oleh Associated Press.

Lapid pun mengkritik Netanyahu di Facebook karena dinilai gagal mengembangkan kebijakan konkret terkait Jalur Gaza. "Setelah 11 hari operasi ini, setiap warga Israel akan bertanya kepada diri sendiri: Apa yang sebenarnya ingin dicapai pemerintah dengan operasi militer ini? Apa kebijakan dan tujuan strategis jangka panjangnya terkait Hamas di Gaza?" tulis Lapid.

Sebelumnya, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Haaretz, Jumat, 21 Mei 2021 alias pada hari gencatan senjata, Lapid juga mengecam Netanyahu terkait perang tersebut yang dinilai gagal membawa perubahan besar di Jalur Gaza.  

Baca Juga: Iran Lega Tankernya Raksasanya Dilepas RI: Ditangkap di Perairan Pontianak

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x