Perang Hamas-Israel Diprediksi Berkobar: Pasca Koalisi  Pecat Netanyahu!

- 30 Mei 2021, 20:04 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/ /MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS

Pemimpin Partai Buruh Merav Michaeli menuduh Netanyahu menggunakan konflik di Gaza untuk keuntungan pribadinya. “Jadi apa tujuan operasinya? Gencatan senjata? Mencapai ketenangan? Dan apa yang akan dilakukan sekarang setelah kita tenang?" ujarnya. 

"Akankah Netanyahu mentransfer dana lagi ke Hamas sehingga mereka akan memiliki lebih banyak roket untuk diluncurkan pada kita di babak pertempuran berikutnya? Saatnya menghentikan penyangkalan kita: sekali lagi IDF bertindak secara profesional, publik terbukti ulet, dan Netanyahu menggunakan semua ini untuk memperkuat Hamas dan memperkuat dirinya sendiri," lanjutnya.   

Baca Juga: Daftar Ibadah Sunah di Bulan Syawal, Segera Laksanakan Masih Ada Kesempatan

Pemerintahan Baru

Kebuntuan politik di Israel sendiri selama berbulan-bulan di bawah pemerintahan Netanyahu kemungkinan  akan berakhir pada Rabu depan. Ini karena pemimpin oposisi negara itu mungkin akan membentuk pemerintahan baru.

Dikutip dari Daily Sabah, Minggu ini, setelah empat pemilihan parlemen yang tidak meyakinkan dalam dua tahun, mandat 28 hari bagi pemimpin oposisi Yair Lapid untuk membentuk pemerintahan baru,  habis pada Rabu, depan.

Laporan media di Israel menyatakan, Lapid hampir mengumpulkan koalisi yang akan mengakhiri rentang 12 tahun Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel sejak 2009. Peluang keberhasilan Lapid sebagian besar terletak pada politisi sayap kanan Naftali Bennett, pemimpin Partai Yamina yang memiliki enam kursi kunci di parlemen.

Bennett secara luas diharapkan untuk mengumumkan, mungkin pada hari Minggu ini, apakah akan bekerja sama dengan Lapid, pemimpin Partai Yesh Atid. Bennett masih harus mengumpulkan para legislator partainya sendiri untuk bergabung dengan apa yang digambarkan oleh lawan Netanyahu sebagai pemerintahan 'perubahan', yang terdiri dari faksi-faksi dari kiri, tengah dan kanan. 

Baca Juga: Citra Kirana dan Ivan Seventeen Resmi Menikah, ini Profil Lengkap Citra Monica, Agama, Pendidikan, Bisnisnya

Masih kekurangan mayoritas parlementer setelah pemilu 23 Maret 2-21 yang berakhir dengan jalan buntu, maka pengelompokan yang beragam seperti itu,  bisa rapuh,  dan akan membutuhkan dukungan dari luar oleh anggota parlemen Arab,  yang pandangan politiknya sangat berbeda dari Yamina. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah