Perang Hamas-Israel Diprediksi Berkobar: Pasca Koalisi  Pecat Netanyahu!

- 30 Mei 2021, 20:04 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/ /MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS

Netanyahu Dicap Lemah

“Pembentukan pertahanan,  terutama menteri pertahanan, kepala staf dan tentara Pasukan Pertahanan Israel, melakukan operasi militer yang berkualitas tinggi, tepat dan etis. Sayangnya, di samping mereka, ada seorang perdana menteri yang lemah,  tanpa kebijakan, tanpa tanggung jawab, atau tanpa strategi, ”tulis Lapid di Twitter.

“Warga Israel, khususnya warga di komunitas perbatasan Gaza, mengalami kebakaran hebat,  dan sebagai gantinya, tidak menerima pencapaian atau perubahan dalam realitas mereka. Kegagalan Netanyahu membentang dari Gunung Meron hingga Gaza, dari Temple Mount hingga Lod. Waktunya telah tiba baginya untuk pergi," tegasnya.  

Pernyataan Lapid digaungkan lagi oleh Gideon Sa'ar, pemimpin Partai Harapan Baru, yang keluar pada hari Kamis menentang keputusan kabinet keamanan untuk menyetujui gencatan senjata dengan Hamas tanpa syarat.

"Mengakhiri pertempuran dengan Hamas secara sepihak,  merupakan pukulan bagi pencegahan Israel terhadap Hamas, tidak melawannya," kata Sa'ar. "Mengakhiri operasi militer Israel,  tanpa memberlakukan batasan apa pun untuk penguatan dan mempersenjatai kembali Hamas, dan tanpa kembalinya tentara dan warga sipil yang ditahan di Gaza, adalah kegagalan politik yang harganya akan kami bayar dengan bunga di masa depan."  

"Dengan intelijen dan angkatan udara terbaik di dunia, Netanyahu berhasil mengekstraksi dari Hamas,  tidak lebih dari 'gencatan senjata tanpa syarat'. Itu memalukan," tegasnya. 

Baca Juga: Junta Myanmar 'Nangis Darah': Total Energies dan Puma Hentikan Operasional!

Bezalel Smotrich, ketua Partai Zionisme Keagamaan sayap kanan, juga menentang gencatan senjata.  "Mereka (Kabinet Israel) memilih tidak terhormat,  dan mereka mendapat perang," katanya tentang keputusan kabinet.  

Smotrich memperingatkan Netanyahu melalui Twitter bahwa jika hal-hal yang berkaitan dengan Temple Mount dimasukkan dalam pemahaman apa pun dengan Hamas, maka pihaknya tidak akan bergabung dengan pemerintahan Netanyahu yang baru.

Anggota Parlemen Israel (Knesset) Ayelet Shaked dari partai Yamina juga melontarkan kritik terhadap keputusan kabinet. Menurutnya di Twitter, kemenangan akan mencakup kembalinya jenazah tentara Israel Hadar Goldin dan Oron Shaul yang sekarang ditahan oleh Hamas di Gaza. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah