Perang Hamas-Israel Diprediksi Berkobar: Pasca Koalisi  Pecat Netanyahu!

- 30 Mei 2021, 20:04 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/
PM Israel Benjamin Netanyahu./MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS/ /MIRIAM ALSTER/POOL VIA REUTERS

Bennett telah mempertahankan keheningan publik dalam beberapa hari terakhir dengan Netanyahu sebagai Ketua Partai Likud Netanyahu, dan  memicu spekulasi masa jabatannya akan berakhir dalam sebuah tweet dan video pada Jumat, 28 Mei 2021.

"Real alert (kewaspadaan yang nyata)," tulisnya, memperingatkan bahwa pemerintahan 'sayap kiri' yang berbahaya sudah ada di dalam kartu. 

Yamina mengumumkan pada Sabtu, 29 Mei 2021  malam bahwa Bennett akan bertemu dan memperbarui legislatornya pada hari Minggu ini, setelah laporan bahwa Bennett  telah menyetujui kesepakatan di mana dia akan menjabat sebagai perdana menteri,  sebelum menyerahkannya kepada Lapid yang berhaluan tengah. 

Baca Juga: David Alaba Resmi Berkostum Real Madrid, Transfer Pemain Musim Panas 2021 Kian Seru

Bennett yang mantan Menteri Pertahanan Israel, telah berbalik arah sebelum menggulingkan Netanyahu, pemimpin sayap kanan yang berkuasa secara berturut-turut sejak 2009,  dan sekarang diadili atas tuduhan korupsi yang dibantahnya. 

Kesepakatannya  dengan Lapid dilaporkan secara luas telah diselesaikan sebelum pertempuran meletus pada 10 Mei 2021 antara Israel dan kelompok-kelompok Gaza, Bennett menyatakan bahwa selama perang itu,  dia meninggalkan upaya untuk membentuk koalisi dengan pusat dan kiri. 

Tapi ketika terjadi gencatan senjata yang berlanjut dengan  surutnya gelombang kekerasan di jalanan baru-baru ini di Israel antara orang Arab dan Yahudi, maka kemitraan Lapid-Bennett bisa kembali ke jalurnya.  

Namun, kalangan analisis politik Israel, bagaimanapun, tidak menerima begitu saja prediksi tersebut. "Pemerintahan perubahan yang anti-Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih bukan fakta yang dicapai," tulis kolumnis politik Yossi Verter di surat kabar sayap kiri Haaretz, Minggu ini.

"Terlalu dini untuk membuka sampanye dan juga terlalu dini untuk mengenakan kain karung," katanya, mempertanyakan apakah anggota parlemen Yamina dapat menahan tekanan dari kanan terhadap kesepakatan dengan Lapid.

Jika Lapid gagal mengumumkan pemerintahan pada Rabu mendatang,  maka pemilihan Israel kelima sejak April 2019 - prospek yang menurut Bennett ingin dia hindari - kemungkinan besar terjadi.***

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah