Kolaborasi China-Rusia Siap Tumbangkan Hegemoni AS

- 26 Mei 2021, 18:04 WIB
KOLABORASI - Kolaborasi China- Rusia diyakini akan mampu menumbangkan keangkuhan hegemoni AS./ IMAGE: SPUTNIK NEWS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
KOLABORASI - Kolaborasi China- Rusia diyakini akan mampu menumbangkan keangkuhan hegemoni AS./ IMAGE: SPUTNIK NEWS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /SPUTNIK NEWS

Istilah Latin ini,  dimodelkan dari Pax Romana dari hegemoni Romawi.

Pax Americana adalah suatu periode di mana AS menjadi negara yang paling berpengaruh di dunia. AS telah memimpin sistem global sehingga dunia menjadi relatif lebih damai, sesuai waktu-waktu lain dalam sejarahnya, dan telah berlangsung sejak akhir Perang Dunia II pada 1945 hingga saat ini. 

Yang Jin, seorang ahli di Institut Studi Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah di Akademi Ilmu Sosial China, menyatakan,  ketika AS memberikan tekanan ke China dan Rusia,  AS juga menarik diri dari banyak wilayah dengan masalah yang belum terpecahkan,  semisal di Timur Tengah dan Asia Tengah, yang  semuanya terkait erat dengan kepentingan China dan Rusia. 

Baca Juga: Vatikan Dituntut Ganti Rugi, Ilegal Reproduksi Gambar Yesus Kristus

"Jadi,  Beijing dan Moskow harus terus berkoordinasi untuk menangani situasi yang akan datang, termasuk bagaimana membentuk tatanan baru untuk menggantikan peran yang sempat didominasi AS setelah yang terakhir benar-benar tidak berfungsi,"  kata Yang Jin. 

Organisasi Kerjasama Shanghai,  sebuah organisasi internasional di mana China dan Rusia termasuk di antara anggota pendiri, perlu memainkan peran yang lebih besar dalam proses perdamaian Afghanistan di masa depan. "Juga China dan Rusia dapat mempertimbangkan untuk memberikan keanggotaan ke Afghanistan,"  kata analis China. 

Diprediksi,  AS mungkin ingin memindahkan pasukannya dari Afghanistan ke negara-negara Asia Tengah lainnya, untuk mempertahankan kehadiran militernya, dan ini juga merupakan masalah baru yang perlu ditangani oleh China dan Rusia.

Dalam pertemuan di Moskow pada Selasa ini, pejabat China dan Rusia akan fokus pada berbagai masalah regional dan global. Termasuk stabilitas Asia Tengah, setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan, campur tangan asing ke dalam urusan dalam negeri Afghanistan, ancaman Barat terhadap keamanan politik kedua negara dan tetangga mereka atau sekutu,  kampanye anti-disinformasi dan keamanan dunia maya, serta pertanyaan tentang keamanan  biolab. 

Menurut Wang Xianju,  Wakil Direktur di Universitas Renmin Cina - Rusia dan Universitas Negeri St Petersburg dan peneliti di Pusat Penelitian Rusia,  pembicaraan China-Rusia ini juga terkait topik untuk menghadapi  tantangan yang ditimbulkan oleh Aliansi Quad pimpinan AS, yang dapat menimbulkan dampak keamanan ke China dan Rusia.

Baca Juga: Hamas Akui Dipersenjatai Iran, Al-Qaddoumi : Kami Bertahan Hidup

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x