Baca Juga: Masjid Al-Aqsa Terlarang bagi Muslim: Kecuali Berusia 45 Tahun ke Atas
Hamas tak Perlu Menang Perang
Al-Qaddoumi menekankan, Hamas tidak perlu memenangkan kemenangan atas Israel dalam perang ini. Yang harus dilakukan Hamas, hanyalah bertahan hidup. Ini menetapkan standar rendah. Sebab, Israel dinilainya memiliki lebih banyak kerugian dengan tidak menang.
“Ini bukan soal siapa pemenangnya. Ini masalah seberapa banyak pejuang perlawanan berhasil menggagalkan tujuan rezim Israel, dan menyampaikan pesan rakyat Palestina kepada komunitas internasional, "kata perwakilan Hamas itu. "Narasi rezim Zionis mulai terisolasi."
Bagian penting dari narasi Hamas yang sekarang telah direplikasi dalam disiplin pesan oleh Iran dan juga dari anggota Hizbullah, kelompok radikal di Lebanon, adalah Israel tidak menceritakan keseluruhan dari kerugiannya sendiri.
Hal ini mungkin tampak seperti konspirasi, tetapi itu adalah kunci narasinya. “Kematian lebih tinggi dari angka resmi,” kata al-Qaddoumi dalam wawancara itu.
Menurutnya, Hamas berhasil mencapai setidaknya enam pangkalan udara termasuk pangkalan udara Israel, Hatzerim, serta baterai sistem rudal Israel, Iron Dome'. Hamas diklaimnya telah menciptakan cara inovatif untuk membuat roket.
Al-Qadoumi juga mengaitkan apa yang disebutya sebagai kemenangan Palestina atas dukungan Iran kepada perlawanan Palestina, termasuk teknologi roket. "Teknologi ini juga telah ditransfer dari saudara-saudara lain di ymat Muslim," katanya dan menambahkan bahwa Iran 'berada di atas mereka'.
Sebagai bukti kemampuan Hamas, lanjutnya, beberapa orang menyatakan bahwa sekitar lima ribu lokasi di Israel telah rusak termasuk banyak mobil dan bangunan.
Israel sendiri mengklaim, sekitar 4.360 roket ditembakkan dari Gaza, mengeluarkan 675 peluncur roket, dan menyerang 1.500 sasaran.