Israel Bombardemen Palestina: Berisiko Gali Luka lama Negara-negara Arab

- 14 Mei 2021, 21:46 WIB
TANK YORDANIA - Salah satu tank Yordania yang ditinggalkan pasukan setelah negara itu dikalahkan oleh Israel dalam perang singkat: Perang Enam Hari pada Juni 1967./FOTO: JIM BLACK FROM PIXABAY/
TANK YORDANIA - Salah satu tank Yordania yang ditinggalkan pasukan setelah negara itu dikalahkan oleh Israel dalam perang singkat: Perang Enam Hari pada Juni 1967./FOTO: JIM BLACK FROM PIXABAY/ /JIM BLACK FROM PIXABAY

Selama beberapa hari berikutnya, pasukan Israel mengejar pasukan  Mesir , melintasi Sinai, dan menimbulkan jumlah korban yang parah. 

Masih pada 5 Juni 1967, ketika Yordania  bereaksi terhadap laporan palsu tentang kemenangan Mesir,  mereka [un mulai menembaki posisi Israel di Yerusalem.   

Israel menanggapi dengan serangan balik,  yang menghancurkan di Yerusalem Timur,  dan Tepi Barat. 

Pada 7 Juni 1967, pasukan Israel merebut Kota Tua Yerusalem,  dan merayakannya dengan berdoa di Tembok Barat. 

Baca Juga: Afghanistan: Negeri Multietnis yang Meratap Sepanjang Masa

Israel Rayakan Kemenangan 

Fase terakhir Perang  Enam Hari terjadi di sepanjang perbatasan timur laut Israel dengan Suriah.

Pada 9 Juni 1967, setelah pemboman udara yang intens, tank dan infanteri Israel,  maju ke wilayah yang sangat dibentengi di Suriah,  yang disebut Dataran Tinggi Golan. Mereka berhasil merebut Golan keesokan harinya. 

Pada  10 Juni 1967, gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB mulai berlaku,  dan Perang Enam Hari tiba-tiba berakhir.  

Diperkirakansekitar 20 ribu orang Arab dan 800 orang Israel  tewas,  hanya dalam 132 jam pertempuran.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah