MOSKOW, KALBAR TERKINI - Kementrian Luar Negeri Rusia pada Jumat, 16 April 2021 menyatakan akan segera mengusir 10 diplomat AS. Ini sebagai balas dendam atas sanksi AS menyusul tuduhan Rusia campur tangan dalam Pilpres AS 2020. Tindakan ini disertai keyakinan Rusia akan kekuatan militernya yang kini ditakuti AS.
Analisis menyatakan, potensi ekonomi Rusia dan jangkauan globalnya memang terbatas dibandingkan di era Uni Soviet yang bersaing dengan AS untuk mendapatkan pengaruh internasional selama Perang Dingin.
Namun, persenjataan nuklir Rusia dan pengaruhnya dewasa ini di banyak bagian dunia, menjadikan kekuatannnya harus diperhitungkan oleh Washington.
Selain akan mengusir 10 diplomat AS, dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Sabtu, 17 April 2021, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menerbitkan daftar delapan pejabat saat ini atau mantan pejabat AS yang dilarang memasuki negara itu, termasuk Jaksa Agung AS Merrick Garland, Direktur FBI Christopher Wray.
Pencekalan ke Rusia juga dilakukan untuk Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, dan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas.
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov juga menyatakan, Moskow akan bergerak untuk menutup organisasi non-pemerintah AS yang tetap berada di Rusia untuk mengakhiri apa yang digambarkannya sebagai campur tangan mereka dalam politik Rusia.
Baca Juga: Sambil Berteriak, Remaja Sakit Jiwa Tembak Mati Empat Orang!
Baca Juga: Distrik Beoga Pulih, Mama-mama sudah Berjualan di Pasar
Baca Juga: Bantai Tentara, 19 Warga Dieksekusi: Tentara Tembak Pemuda Cacat di Masjid