Distrik Beoga Pulih, Mama-mama sudah Berjualan di Pasar

- 17 April 2021, 02:23 WIB
NORMAL - Situasi  di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, sudah normal. Aparat TNI dan Polri terus berjaga-jaga menyusul teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  yang menembak dua guru, pembakaran sekolah, dan rumah Wakil Ketua DPRD./FOTO: TRIBRATA NEWS/
NORMAL - Situasi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, sudah normal. Aparat TNI dan Polri terus berjaga-jaga menyusul teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak dua guru, pembakaran sekolah, dan rumah Wakil Ketua DPRD./FOTO: TRIBRATA NEWS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Hingga Sabtu, 17 April 2021 dini hari, situasi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, sudah normal. Hal ini menyusul teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  yang menembak dua guru, pembakaran sekolah, dan rumah Wakil Ketua DPRD.

Warga Beoga telah kembali beraktivitas seperti biasa. “Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa. Mama-mama Papua sudah berjualan di pasar. Kalau ada yang sebut warga mengungsi, faktanya tidak ada,” jelas Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy.

Menjawab banyaknya warga yang turun ke Timika, dijelaskan Kasatgas Humas Nemangkawi bahwa memang ada sejumlah warga turun ke Timika, namun mereka hendak mencari bahan pangan dan mengunjungi sanak-saudara serta kerabat.

“Adapun masyarakat yang turun ke Timika, mencari bahan makanan , berkunjung ke keluarga dan sebagainya. Kita patut syukuri, anak-anak sudah kembali bermain,” jawab Kombes Iqbal. sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Tribrata News.

Baca Juga: Kasad Harus Jelaskan Proses Produksi Vaksin Nusantara

Baca Juga: Aung Hlaing Gagal Dijadikan Penjahat Internasional: Kontribusi Suu Kyi Genosida Muslim Rohingnya

Baca Juga: Bantai Tentara, 19 Warga Dieksekusi: Tentara Tembak Pemuda Cacat di Masjid

Dari sisi kegiatan transportasi, Kasatgas Humas Nemangkawi menyebut operasional bandara sudah normal. “Pesawat sudah empat kali penerbangan hari ini,” imbuhnya .

Kombes Iqbal menambahkan, TNI-Polri mempertebal pasukan di Beoga. Fokusnya,  menjamin keamanan warga. “TNI-Polri hadir untuk menjamin keamanan, melindungi aktivitas masyarakat,” tegas Kasatgas Humas Nemagkawi.

Sementara itu, tokoh adat Papua, yang juga ondofolo Sentani, Yanto Eluay menegaskan, serangkaian kekejaman yang dilakukan oleh KKB terhadap guru, tukang ojek, dan anak sekolah di Kabupaten Puncak, melanggar norma sekaligus mencoreng wajah adat.

“Menyikapi beberapa peristiwa yang terjadi saat ini di Kabupaten Puncak, kami sangat menyesalinya. Kami masyarakat Papua adalah masyarakat adat, sehingga apa yang dilakukan oleh pelaku dalam hal ini KKB merupakan pelanggaran terhadap adat”, tuturnya.

Yanto Eluay kembali menegaskan agar para pelaku kriminal bersenjata dalam hal ini KKB, yang selama ini melakukan gangguan keamanan di Kabupaten Puncak, untuk segera menghentikan aksinya yang tidak berperikemanusiaan, karena adat tidak membenarkan.

“Kami minta untuk KKB segera hentikan segala perbuatan yang telah mengakibatkan jatuhnya korban dan hilangnya nyawa tak berdosa. Perbuatan KKB sangat mencemari,  dan mencoreng wajah kami masyarakat adat Papua”, tegasnya.

Yanto Eluaymenambahkan, selaku tokoh adat, pihaknya sangat memberikan dukungan penuh kepada aparat keamanan Polri-TNI untuk menciptakan rasa aman dan harmonis di Tanah Papua.***

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x