Di Balik Derita, Suu Kyi Bentuk Pemerintahan: Rakyat Myanmar Bersorak!

- 16 April 2021, 21:50 WIB
KABINET PEMERINTAH BARU - Sejumlah nama dari 15 menteri kabinet baru Myanmar. Pemerintahan baru adalah koalisi kekuatan demokrasi di Myanmar, termasuk pemangku kepentingan dari kelompok etnis negara itu, yang dibentuk berdasarkan ketentuan Piagam Demokrasi Federal yang diumumkan oleh CRPH pada Maret 2021./SOURCE: THE IRRAWADDY/ CAPTION: OCTAVIANUS CORNELIS/
KABINET PEMERINTAH BARU - Sejumlah nama dari 15 menteri kabinet baru Myanmar. Pemerintahan baru adalah koalisi kekuatan demokrasi di Myanmar, termasuk pemangku kepentingan dari kelompok etnis negara itu, yang dibentuk berdasarkan ketentuan Piagam Demokrasi Federal yang diumumkan oleh CRPH pada Maret 2021./SOURCE: THE IRRAWADDY/ CAPTION: OCTAVIANUS CORNELIS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Dukungan internasional sekalipun bukan lewat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan mengalir ke Myanmar. Pun perang saudara antara kubu Tatmadauw pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing melawan rakyat segera berkecamuk.

Hal ini ditandai lewat pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang digagas Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) yang digulingkan junta pada 1 Februari 2021, sesuatu yang pasti ditolak oleh  pihak junta.

Adapun indikasi bakal terjadinya perang kaena junta pasti menolak terlihat lewat masuknya nama wakil dari banyak etnis antara lain Katchin dan Karen dalam daftar kabinet pemerintahan resmi tersebut.

Tentara milisi  dari dua etnis tersebut telah 'turun gunung'  menyusul tak tahannya mereka menyaksikan pembantaian tanpa henti yang dilakukan oleh pihak junta yang telah membunuh hampir 800 warga sejak terjadinya kudeta.

Baca Juga: Mulai Menunjukkan Taji, Polisi Virtual Tegur Ratusan Akun Media Sosial Terkait Aturan UU ITE

Baca Juga: Hendak Diselundupkan ke Malaysia, 100 Ton Rotan Ilegal Berhasil Diamankan Pol Airud Polda Kalbar

Baca Juga: Membanggakan, Dua Penerbang Tempur Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa Sukses Terbang Solo

Pasukan Kachin dan  Karen pun berhasil melakukan perlawanan sengit sehingga tak sedikit korban iwa dari pasukan junta serta menahan banyak tentara dan polisi rezim tersebut. Sementara etnis-etnis lainnya dari total 10 etnis di Myanmar, dipastikan akan menyusul bergabung di kabinet atau mendukung pemerintahan yang baru.

Jika pun etnis-etnis ini menolak bergabung atau mendukung maka otomatis mereka akan dianggap oleh rakyat sebagai penghianat: mencari keuntungan di tengah begitu menderitanya  rakyat Myanmar.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x