KALBAR TERKINI - Dukungan internasional sekalipun bukan lewat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan mengalir ke Myanmar. Pun perang saudara antara kubu Tatmadauw pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing melawan rakyat segera berkecamuk.
Hal ini ditandai lewat pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang digagas Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) yang digulingkan junta pada 1 Februari 2021, sesuatu yang pasti ditolak oleh pihak junta.
Adapun indikasi bakal terjadinya perang kaena junta pasti menolak terlihat lewat masuknya nama wakil dari banyak etnis antara lain Katchin dan Karen dalam daftar kabinet pemerintahan resmi tersebut.
Tentara milisi dari dua etnis tersebut telah 'turun gunung' menyusul tak tahannya mereka menyaksikan pembantaian tanpa henti yang dilakukan oleh pihak junta yang telah membunuh hampir 800 warga sejak terjadinya kudeta.
Baca Juga: Mulai Menunjukkan Taji, Polisi Virtual Tegur Ratusan Akun Media Sosial Terkait Aturan UU ITE
Baca Juga: Hendak Diselundupkan ke Malaysia, 100 Ton Rotan Ilegal Berhasil Diamankan Pol Airud Polda Kalbar
Baca Juga: Membanggakan, Dua Penerbang Tempur Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa Sukses Terbang Solo
Pasukan Kachin dan Karen pun berhasil melakukan perlawanan sengit sehingga tak sedikit korban iwa dari pasukan junta serta menahan banyak tentara dan polisi rezim tersebut. Sementara etnis-etnis lainnya dari total 10 etnis di Myanmar, dipastikan akan menyusul bergabung di kabinet atau mendukung pemerintahan yang baru.
Jika pun etnis-etnis ini menolak bergabung atau mendukung maka otomatis mereka akan dianggap oleh rakyat sebagai penghianat: mencari keuntungan di tengah begitu menderitanya rakyat Myanmar.